Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memutuskan memanfaatkan layanan pembayaran nontunai untuk transaksi pajak daerah sehingga mempercepat layanan dan mengurangi risiko kontak langsung, mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.
"Jadi, hari ini kami luncurkan pembayaran pajak nontunai. Pajak daerah yang nontunai mulai restoran, hotel dan juga wisata. Retribusinya nontunai," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, kebijakan ini juga tindak lanjut dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kediri yang telah dibentuk sebelumnya. Selain itu, kebijakan ini juga meminimalisir risiko kontak langsung mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.
Walaupun TP2DD Kabupaten Kediri telah dibentuk, Mas bup, sapaan akrabnya juga mengakui bahwa fakta di lapanagn terkadang masyarakat masih suka memilih jalur konvensional dalam transaksi keuangan.
"Fakta di lapangan terkadang masih memilih jalur konvensional. Pemerintah sudah siapkan infrastrukturnya. Kalau 10 tahun mendatang, ini bukan asing lagi di Kabupaten Kediri," kata dia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia mengapresiasi langkah Pemkab Kediri yang memanfaatkan digitalisasi dalam transaksi pajak daerah.
Sebelumnya, transaksi digital dilakukan di pasar tradisional, termasuk di area Kampung Inggris, Kabupaten Kediri.
"Kabupaten Kediri sangat progresif. Ada peresmian digitalisasi pajak daerah dan pembayaran tiket nontunai ini menunjukkan bahwa potensinya akan tergali lebih besar lagi, volume akan kelihatan," kata Sofwan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengatakan dalam praktiknya pelaksanaan transaksi nontunai sementara akan diberlakukan di dua lokasi wisata yakni Gunung Kelud (1.371 meter di atas permukaan laut) di Kecamatan Ngancar dan Air Terjun Dolo di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
"Mulai hari ini di dua lokasi yakni besuki dan kelud. Pelaksanaan sama saja dengan di restoran. Nanti wisatawan masuk, pemeriksaan prokes (protokol kesehatan) dahulu, jumlahnya berapa orang, pakai motor atau motor, nanti muncul (tarif)," kata Adi.
Peresmian layanan transaksi nontunai itu dilakukan di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri. Selain Bupati, juga hadir Wakil Bupati dan jajarannya, serta dari OJK dan kalangan perbankan di Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jadi, hari ini kami luncurkan pembayaran pajak nontunai. Pajak daerah yang nontunai mulai restoran, hotel dan juga wisata. Retribusinya nontunai," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, kebijakan ini juga tindak lanjut dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kediri yang telah dibentuk sebelumnya. Selain itu, kebijakan ini juga meminimalisir risiko kontak langsung mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.
Walaupun TP2DD Kabupaten Kediri telah dibentuk, Mas bup, sapaan akrabnya juga mengakui bahwa fakta di lapanagn terkadang masyarakat masih suka memilih jalur konvensional dalam transaksi keuangan.
"Fakta di lapangan terkadang masih memilih jalur konvensional. Pemerintah sudah siapkan infrastrukturnya. Kalau 10 tahun mendatang, ini bukan asing lagi di Kabupaten Kediri," kata dia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia mengapresiasi langkah Pemkab Kediri yang memanfaatkan digitalisasi dalam transaksi pajak daerah.
Sebelumnya, transaksi digital dilakukan di pasar tradisional, termasuk di area Kampung Inggris, Kabupaten Kediri.
"Kabupaten Kediri sangat progresif. Ada peresmian digitalisasi pajak daerah dan pembayaran tiket nontunai ini menunjukkan bahwa potensinya akan tergali lebih besar lagi, volume akan kelihatan," kata Sofwan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengatakan dalam praktiknya pelaksanaan transaksi nontunai sementara akan diberlakukan di dua lokasi wisata yakni Gunung Kelud (1.371 meter di atas permukaan laut) di Kecamatan Ngancar dan Air Terjun Dolo di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
"Mulai hari ini di dua lokasi yakni besuki dan kelud. Pelaksanaan sama saja dengan di restoran. Nanti wisatawan masuk, pemeriksaan prokes (protokol kesehatan) dahulu, jumlahnya berapa orang, pakai motor atau motor, nanti muncul (tarif)," kata Adi.
Peresmian layanan transaksi nontunai itu dilakukan di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri. Selain Bupati, juga hadir Wakil Bupati dan jajarannya, serta dari OJK dan kalangan perbankan di Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021