Pemerintah Kota Malang menargetkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk para guru di wilayahnya rampung pada akhir Juni 2021, sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka dimulai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana mengatakan pelaksanaan vaksinasi guru perlu dipercepat mengingat kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah akan dimulai pada Juli 2021.
"Kami percepat untuk para guru dan tenaga pendidik. Akhir Juni sudah harus selesai, karena awal Juli sudah mulai tatap muka terbatas," kata Suwarjana di Kota Malang, Senin.
Suwarjana menjelaskan vaksinasi COVID-19 untuk guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kota Malang telah rampung.
Jumlah guru sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 4.385 orang atau 100 persen dari sasaran vaksinasi menurut data Dinas Kesehatan Kota Malang.
Namun, pelaksanaan vaksinasi pada guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan tenaga pendidik lainnya belum selesai.
Menurut Suwarjana, ada sekitar 4.000 guru PAUD dan tenaga pendidik yang bekerja di lembaga keterampilan atau kursus yang menjadi sasaran vaksinasi.
Pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi guru dan tenaga pendidik disediakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar dan puskesmas-puskesmas.
"Untuk di RSUD Saiful Anwar, 500 orang per hari, sementara di puskesmas masing-masing 200 orang," kata Suwarjana.
Pemerintah Kota Malang telah melakukan uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah dilakukan dengan beberapa pembatasan untuk mencegah penularan virus corona.
Dalam hal ini, sekolah antara lain harus menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk dan kelas serta membatasi peserta kegiatan belajar maksimal 50 persen dari jumlah murid.
Jumlah akumulatif warga yang terserang COVID-19 di Kota Malang hingga saat ini seluruhnya 6.741 orang dengan perincian 6.090 orang sudah sembuh, 629 orang meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan atau karantina mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021