Kewajiban tes usap virus corona (COVID-19) di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya untuk setiap orang yang datang dari arah Pulau Madura adalah mencegah peningkatan status menjadi zona merah, kata pejabat setempat.   

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan pencegahan peningkatan status menjadi zona merah tersebut tidak hanya untuk Kota Surabaya, melainkan juga untuk wilayah Provinsi Jawa Timur.

"Kita lihat di sini ada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur, selain juga Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ini menunjukkan kita berada di satu garis lurus dalam mencegah penyebaran COVID-19," katanya kepada wartawan di lokasi pelaksanaan tes usap Antigen di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Minggu petang.

Terdata sepanjang hari ini, hingga pukul 16.30 WIB sore tadi, sebanyak 50 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes usap COVID-19 menggunakan Antigen yang digelar di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Wali Kota Eri mengungkapkan, salah satu yang dinyatakan positif adalah rombongan sekitar empat orang menggunakan sebuah mobil yang mengantar orang sakit ke salah satu rumah sakit di Surabaya. 

"Lalu kami kontak pihak rumah sakit agar satu rombongan itu di tes COVID-19 menggunakan Antigen. Hasilnya semuanya positif," ujarnya.

Maka, Eri menandaskan, jumlah yang dinyatakan positif adalah 50 orang plus atau lebih.

Sejak Sabtu malam kemarin (5/6), Wali Kota Eri memerintahkan setiap orang dari arah Pulau Madura yang memasuki Kota Surabaya wajib menjalani tes usap Antigen.

Selain digelar di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, tes usap Antigen juga disiagakan untuk semua orang dari arah Madura di pintu masuk melalui Pelabuhan Ujung Surabaya.

Wali Kota Eri mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan kepolisian setempat, menyusul terjadinya peningkatan kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura. 

Diinformasikan peningkatan kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan menyebabkan rumah sakit di wilayah tersebut, sejak hari Sabtu kemarin, tidak mampu lagi menampung pasien.

"Maka kami harus melakukan pencegahan penyebaran COVID-19, di antaranya dengan menggelar tes usap Antigen bagi setiap orang yang datang dari Pulau Madura. Terhadap setiap orang yang dinyatakan positif langsung diisolasi di Rumah Sakit Darurat Lapangan Surabaya," ucapnya. 

Dengan cara ini, Wali Kota Eri berharap Jawa Timur tidak menjadi zona merah COVID-19, sebagaimana telah diperjuangkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama segenap pejabat jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di wilayah provinsi setempat.

"Saya mohon maaf kepada masyarakat yang perjalanannya terganggu dengan kewajiban menjalankan tes usap di pintu keluar Jembatan Suramadu. Inilah perjuangan yang kita lakukan agar Jawa Timur tidak lagi menjadi zona merah COVID-19," tuturnya.  (*)
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021