Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam bertemu dengan para pelaku usaha, khususnya yang skala ultramikro di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, untuk menyerap aspirasi terkait rencana integrasi ekosistem ultramikro yang akan melibatkan tiga BUMN, yaitu BRI, Pegadaian, dan PNM.
 
"Memang di Kementerian BUMN ada rencana untuk melakukan integrasi ekosistem usaha ultramikro ini dengan melibatkan BRI, Pegadaian, dan PNM. Ketiga BUMN itu akan melakukan konsolidasi, bentuknya seperti apa masih dalam kajian. Sehingga, kami meminta masukan dari para pelaku usaha ultramikro agar ke depan rencana Kementerian BUMN itu bisa mendapat masukan-masukan langsung dari pelaku usaha," ujar Mufti Anam, Senin.
 
Mufti mengatakan aspirasi dari para pelaku usaha ultramikro ini perlu dijaring agar langkah integrasi ekosistem ultramikro tersebut tidak salah arah.
 
"Jangan sampai, misalnya, malah menyusahkan warga dalam mengakses pembiayaan ultramikro setelah adanya integrasi antara tiga BUMN tersebut. Maka, para pelaku usaha ultramikro di Pasuruan kami fasilitasi untuk diskusi, memberi masukan, termasuk ini dihadiri oleh perwakilan dari BRI, Pegadaian, dan PNM," kata politisi PDI Perjuangan.
 
Mufti mengharapkan dari ajang sosialisasi ekosistem ultramikro ini bisa didapatkan masukan-masukan berharga untuk penyempurnaan pelayanan pembiayaan kepada masyarakat pelaku usaha ultramikro.
 
"Misalnya soal bunga, bagaimana bisa diturunkan. Lalu soal pemerataan layanan yang berkualitas agar pelaku usaha ultramikro di desa-desa juga bisa mendapat perhatian yang optimal," kata Muffti.
 
Mufti mengatakan selama ini para pelaku usaha ultramikro menghadapi sedikitnya tiga tantangan. Pertama, akses permodalan. Kedua, minimnya penerapan teknologi yang membuat usahanya kurang efisien alias tidak mencapai skala ekonomi. Ketiga, pemasaran yang terbatas.
 
"Problem-problem itu harus dijawab secara bersamaan sesuai dengan tugas masing-masing dari pemerintah. Kalau Kementerian BUMN dari sisi pembiayaan, misalnya. Lalu pemerintah untuk pemberdayaannya termasuk penerapan teknologi tepat guna. Kemudian dari sisi pemasaran, semua pihak bisa berkolaborasi membantu," ujarnya.
 
Mufti berharap ke depan BUMN yang bergerak membiayai sektor ultramikro bisa membuat inovasi produk pembiayaan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di desa-desa. 
 
"Intinya adalah harus dipermudah, kemudian kualitas pelayanannya merata. Sehingga pelaku usaha ultra mikro juga bisa semakin eksis, dan yang terpenting bisa mendorong pemulihan ekonomi masyarakat," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021