Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengemukakan pendataan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilakukan melalui kelurahan dan kecamatan ditargetkan selesai pada awal Juni 2021.
"Insya-Allah setelah 4 Juni 2021 (pendataan) selesai, kami bisa tahu berapa UMK yang di bawahnya Rp4 juta. Itu nanti yang kemudian kami sentuh (intervensi)," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Menurut ia, salah satu harapannya di HUT ke-728 Kota Surabaya, selain seluruh masyarakat Surabaya dapat memiliki pekerjaan, juga pendapatannya dapat mencapai minimal upah minimum kota (UMK) senilai Rp4.300.479 atau dalam setiap kepala keluarga pendapatannya terakumulasi Rp7 juta.
Baca juga: Ahmad Dhani sebut Abdee Slank baik dan jujur
Untuk mencapai harapan itu, kata Eri, Pemkot Surabaya tengah menyiapkan strategi bagi warga yang pendapatannya masih di bawah UMK. Agar pemberian intervensi ini dapat tepat sasaran, Pemkot Surabaya saat ini juga tengah menyelesaikan pembaruan data MBR.
Data MBR tersebut, nantinya yang dijadikan rujukan oleh pemkot untuk memberikan intervensi kepada warga yang pendapatannya masih di bawah UMK. Intervensi yang diberikan dapat berupa pelatihan usaha mikro kecil menengah (UMKM), penyediaan lahan untuk budi daya tambak hingga jenis pekerjaan lainnya.
"Misal kami sentuh (intervensi) dengan UMKM, (pelatihan) buat sepatu, ada yang nanti buat kue, ada yang kami sentuh dengan pekerjaan," ujarnya.
Tak hanya memberikan intervensi berupa pelatihan UMKM, lanjut wali kota, Pemkot Surabaya juga siap membantu para pelaku UMKM untuk mempromosikan hingga menjualkan produk usahanya.
Bahkan, Wali Kota Eri mengaku tengah menyiapkan tanah-tanah aset milik pemkot yang tidak terpakai untuk intervensi kepada warga Surabaya lainnya. Bentuk intervensi ini berupa penyediaan lahan tambak untuk budi daya ikan atau udang.
Nantinya, kata Eri, warga yang tergolong MBR ini akan diberikan benih beserta pelatihan hingga pendampingan budi daya.
"Kami kumpulkan nanti berapa orang yang dikasih benih. Kemudian diberi pelatihan untuk budi daya tambak udang. Hasilnya nanti diambil oleh mereka, sedangkan pelatihannya dari Pemkot Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Insya-Allah setelah 4 Juni 2021 (pendataan) selesai, kami bisa tahu berapa UMK yang di bawahnya Rp4 juta. Itu nanti yang kemudian kami sentuh (intervensi)," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Menurut ia, salah satu harapannya di HUT ke-728 Kota Surabaya, selain seluruh masyarakat Surabaya dapat memiliki pekerjaan, juga pendapatannya dapat mencapai minimal upah minimum kota (UMK) senilai Rp4.300.479 atau dalam setiap kepala keluarga pendapatannya terakumulasi Rp7 juta.
Baca juga: Ahmad Dhani sebut Abdee Slank baik dan jujur
Untuk mencapai harapan itu, kata Eri, Pemkot Surabaya tengah menyiapkan strategi bagi warga yang pendapatannya masih di bawah UMK. Agar pemberian intervensi ini dapat tepat sasaran, Pemkot Surabaya saat ini juga tengah menyelesaikan pembaruan data MBR.
Data MBR tersebut, nantinya yang dijadikan rujukan oleh pemkot untuk memberikan intervensi kepada warga yang pendapatannya masih di bawah UMK. Intervensi yang diberikan dapat berupa pelatihan usaha mikro kecil menengah (UMKM), penyediaan lahan untuk budi daya tambak hingga jenis pekerjaan lainnya.
"Misal kami sentuh (intervensi) dengan UMKM, (pelatihan) buat sepatu, ada yang nanti buat kue, ada yang kami sentuh dengan pekerjaan," ujarnya.
Tak hanya memberikan intervensi berupa pelatihan UMKM, lanjut wali kota, Pemkot Surabaya juga siap membantu para pelaku UMKM untuk mempromosikan hingga menjualkan produk usahanya.
Bahkan, Wali Kota Eri mengaku tengah menyiapkan tanah-tanah aset milik pemkot yang tidak terpakai untuk intervensi kepada warga Surabaya lainnya. Bentuk intervensi ini berupa penyediaan lahan tambak untuk budi daya ikan atau udang.
Nantinya, kata Eri, warga yang tergolong MBR ini akan diberikan benih beserta pelatihan hingga pendampingan budi daya.
"Kami kumpulkan nanti berapa orang yang dikasih benih. Kemudian diberi pelatihan untuk budi daya tambak udang. Hasilnya nanti diambil oleh mereka, sedangkan pelatihannya dari Pemkot Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021