Sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah tenggara Kabupaten Blitar pada Jumat malam sekitar pukul 19.09 WIB.
Salah satu lokasi yang rusak adalah Puskesmas Wates, Kabupaten Blitar. Beberapa ruangan temboknya retak serta plafon juga jatuh.
"Puskesmas Wates, karena lokasinya paling selatan dan dekat dengan pusat gempa. Selain itu, juga dekat dengan pantai. Kalau kerusakannya kami masukkan kategori sedang," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr. Christine Indrawati saat dihubungi, Jumat malam.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,2 guncang Kabupaten Blitar, tidak berpotensi tsunami
Ia mengungkapkan bagian yang mengalami kerusakan di antaranya adalah unit gawat darurat (UGD) dan ruang inap di puskesmas tersebut. Di ruang UGD, plafon di tepi tembok rontok. Selain itu, juga terdapat rekahan.
Menurut dia, perbaikan di puskesmas itu sebenarnya sudah diajukan anggaran. Saat terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,2 melanda pada Sabtu (10/4), di puskesmas itu bangunan juga mengalami kerusakan. Namun, belum diperbaiki, hingga terjadi gempa bumi pada Jumat (21/5) malam dengan magnitudo 6,2.
"Di Wates itu tanahnya bergerak. Wates itu di ruang inap bangunan lama dan sudah pernah retak saat gempa. Ini semakin lebar," ujarnya.
Baca juga: Warga Kediri berhamburan ke luar rumah saat gempa magnitudo 6,2 mengguncang Ia juga mengatakan saat kejadian di puskesmas tersebut sedang tidak ada pasien, sehingga tidak ada yang menjadi korban luka. Rencananya, sambil menunggu perbaikan untuk ruang periksa umum masih akan difungsikan demi melayani masyarakat, sedangkan yang ruang UGD serta ruang rawat inap menunggu perbaikan.
Dirinya juga masih menunggu petunjuk dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang meninjau langsung lokasi kerusakan di Puskesmas Wates dengan Bupati, sebab untuk Jumat juga terdapat jadwal vaksinasi COVID-19 di puskesmas tersebut.
"Tergantung beliau (Kadinkes Kabupaten Blitar dan Bupati Blitar) untuk besok. Kan pas vaksinasi tapi di halaman," katanya.
Baca juga: Satu rumah di Kota Malang rusak akibat gempa Blitar
Selain puskesmas, beberapa rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan. Beberapa kerusakan itu bangunan di Kecamatan Selopuro, Wonotirto hingga Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Namun, hingga kini BPBD Kabupaten Blitar masih mendata kerusakan itu.
"Kami cek dulu kebenaran infonya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik.
Baca juga: Warga Surabaya rasakan getaran gempa
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah tenggara Kabupaten Blitar, pada Jumat sekitar pukul 19.09 WIB.
Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) episentrum gempa berada di 8,63 Lintang Selatan, 112,34 Bujur Timur, sejauh 57 kilometer Tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer.
BMKG sementara ini mengumumkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Salah satu lokasi yang rusak adalah Puskesmas Wates, Kabupaten Blitar. Beberapa ruangan temboknya retak serta plafon juga jatuh.
"Puskesmas Wates, karena lokasinya paling selatan dan dekat dengan pusat gempa. Selain itu, juga dekat dengan pantai. Kalau kerusakannya kami masukkan kategori sedang," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr. Christine Indrawati saat dihubungi, Jumat malam.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,2 guncang Kabupaten Blitar, tidak berpotensi tsunami
Ia mengungkapkan bagian yang mengalami kerusakan di antaranya adalah unit gawat darurat (UGD) dan ruang inap di puskesmas tersebut. Di ruang UGD, plafon di tepi tembok rontok. Selain itu, juga terdapat rekahan.
Menurut dia, perbaikan di puskesmas itu sebenarnya sudah diajukan anggaran. Saat terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,2 melanda pada Sabtu (10/4), di puskesmas itu bangunan juga mengalami kerusakan. Namun, belum diperbaiki, hingga terjadi gempa bumi pada Jumat (21/5) malam dengan magnitudo 6,2.
"Di Wates itu tanahnya bergerak. Wates itu di ruang inap bangunan lama dan sudah pernah retak saat gempa. Ini semakin lebar," ujarnya.
Baca juga: Warga Kediri berhamburan ke luar rumah saat gempa magnitudo 6,2 mengguncang Ia juga mengatakan saat kejadian di puskesmas tersebut sedang tidak ada pasien, sehingga tidak ada yang menjadi korban luka. Rencananya, sambil menunggu perbaikan untuk ruang periksa umum masih akan difungsikan demi melayani masyarakat, sedangkan yang ruang UGD serta ruang rawat inap menunggu perbaikan.
Dirinya juga masih menunggu petunjuk dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang meninjau langsung lokasi kerusakan di Puskesmas Wates dengan Bupati, sebab untuk Jumat juga terdapat jadwal vaksinasi COVID-19 di puskesmas tersebut.
"Tergantung beliau (Kadinkes Kabupaten Blitar dan Bupati Blitar) untuk besok. Kan pas vaksinasi tapi di halaman," katanya.
Baca juga: Satu rumah di Kota Malang rusak akibat gempa Blitar
Selain puskesmas, beberapa rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan. Beberapa kerusakan itu bangunan di Kecamatan Selopuro, Wonotirto hingga Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Namun, hingga kini BPBD Kabupaten Blitar masih mendata kerusakan itu.
"Kami cek dulu kebenaran infonya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik.
Baca juga: Warga Surabaya rasakan getaran gempa
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah tenggara Kabupaten Blitar, pada Jumat sekitar pukul 19.09 WIB.
Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) episentrum gempa berada di 8,63 Lintang Selatan, 112,34 Bujur Timur, sejauh 57 kilometer Tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer.
BMKG sementara ini mengumumkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021