Kapolres Situbondo AKBP Achmad Imam Rifai memastikan tidak ada kegiatan gelar griya (open house) seperti video yang tersebar di sosial media yang seakan-akan Bupati Situbondo halal bihalal pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di pendopo kabupaten setempat.
"Tidak ada open house. Bupati dan kami (Forkopimda) sudah sepakat itu. Dan kami pastikan bahwa tidak ada open house di pendopo, seperti yang ramai diberitakan," katanya di sela memantau Pos Pengamanan Ketupat Semeru 2021 di Alun-Alun Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
Kapolres juga mengakui bahwa sempat mendapat video terkait dugaan gelar griya tersebut di pendopo. Akan tetapi, lanjut dia, video yang saat ini viral tersebut bukan acara open house, melainkan salaman biasa yang dilakukan usai shalat Idul Fitri.
"Kami sudah berkoordinasi dengan bupati mengenai larangan open house sebelumnya, dan kami rasa itu dipatuhi oleh bupati. Kami juga tidak mendapatkan undangan gelar griya," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0823/ Situbondo Letkol Inf Neggy Kuntagina juga menyampaikan tidak ada kegiatan gelar griya di pendopo. Bahkan, katanya, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Saya sebagai penegak disiplin, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan informasi/berita yang belum jelas kebenarannya, seperti informasi gelar griya ini misalnya," ucapnya.
Kegiatan gelar griya di pendopo seperti video yang tersebar di sosial media itu, kata Neggy, tidak ada dan hal itu dibuktikan melalui anggotanya yang mengkroscek langsung di lapangan.
"Memang tidak ada undangan open house atau sejenisnya. Bupati menyampaikan kalau memang tidak ada open house. Laporan dari anggota kami di lapangan, juga tidak ada kegiatan tersebut. Karena larangan gelar griya itu sudah jelas," tuturnya.
Sebelumnya, beredar video Bupati Situbondo Karna Suswandi bersama dengan beberapa pejabat pemkab yang sedang bersalaman di Pendopo kabupaten, usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1442 H. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Tidak ada open house. Bupati dan kami (Forkopimda) sudah sepakat itu. Dan kami pastikan bahwa tidak ada open house di pendopo, seperti yang ramai diberitakan," katanya di sela memantau Pos Pengamanan Ketupat Semeru 2021 di Alun-Alun Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
Kapolres juga mengakui bahwa sempat mendapat video terkait dugaan gelar griya tersebut di pendopo. Akan tetapi, lanjut dia, video yang saat ini viral tersebut bukan acara open house, melainkan salaman biasa yang dilakukan usai shalat Idul Fitri.
"Kami sudah berkoordinasi dengan bupati mengenai larangan open house sebelumnya, dan kami rasa itu dipatuhi oleh bupati. Kami juga tidak mendapatkan undangan gelar griya," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0823/ Situbondo Letkol Inf Neggy Kuntagina juga menyampaikan tidak ada kegiatan gelar griya di pendopo. Bahkan, katanya, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Saya sebagai penegak disiplin, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan informasi/berita yang belum jelas kebenarannya, seperti informasi gelar griya ini misalnya," ucapnya.
Kegiatan gelar griya di pendopo seperti video yang tersebar di sosial media itu, kata Neggy, tidak ada dan hal itu dibuktikan melalui anggotanya yang mengkroscek langsung di lapangan.
"Memang tidak ada undangan open house atau sejenisnya. Bupati menyampaikan kalau memang tidak ada open house. Laporan dari anggota kami di lapangan, juga tidak ada kegiatan tersebut. Karena larangan gelar griya itu sudah jelas," tuturnya.
Sebelumnya, beredar video Bupati Situbondo Karna Suswandi bersama dengan beberapa pejabat pemkab yang sedang bersalaman di Pendopo kabupaten, usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1442 H. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021