Mahasiswa FISIP Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, bisa mengambil mata kuliah di tujuh FISIP perguruan tinggi negeri se-Indonesia pada semester depan.
FISIP Unej menjalin kerja sama dengan tujuh FISIP PTN di Indonesia yakni Universitas Lampung, Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Bangka Belitung, Universitas Bengkulu, dan Universitas Palangkaraya.
"Langkah menjalin kerja sama dengan tujuh institusi FISIP itu selaras dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbud Ristek," kata Dekan FISIP Unej Djoko Poernomo dalam sambutan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara para ketua program studi di FISIP Unej dan FISIP Universitas Lampung secara daring, Senin.
Menurutnya, Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain, termasuk kesempatan bagi dosen menjalin kerja sama di bidang pengajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat dengan koleganya, tanpa dibatasi ruang dan waktu.
"Setiap FISIP di PTN tentu memiliki kekhasan dan keunggulan masing-masing, baik dari sisi sumber daya manusia maupun dari keunggulan yang berbasis dari visi misi masing-masing FISIP. Keunggulan yang dikolaborasikan maka akan saling menguntungkan," tuturnya.
Ia mengatakan kerja sama delapan FISIP itu rencananya dimulai untuk semester gasal tahun akademik 2021/2022, namun untuk beberapa kerja sama sudah berjalan.
"Bahkan khusus kerja sama dengan FISIP Universitas Sriwijaya sudah berjalan untuk semester ini, sudah ada dosen kami yang memberikan kuliah secara daring ke mahasiswa FISIP Universitas Sriwajaya dan sebaliknya," katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan I FISIP Universitas Lampung Dedi Hermawan mendukung jalinan kerja sama diantara delapan FISIP tersebut karena pandemi COVID-19 membatasi mobilitas, namun di lain sisi membuka peluang kerjasama yang luas.
"Kerja sama itu tidak hanya terbatas pada program studi yang sama di masing-masing fakultas, namun terbuka dengan program studi yang berbeda," ujarnya.
Ia mencontohkan di FISIP Universitas Lampung tidak memiliki Program Studi Kesejahteraan Sosial sementara di FISIP Unej belum ada Program Studi Ilmu Pemerintahan, sehingga diharapkan kerja sama itu akan menjadi pintu bagi kerja sama lain yang lebih luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
FISIP Unej menjalin kerja sama dengan tujuh FISIP PTN di Indonesia yakni Universitas Lampung, Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Bangka Belitung, Universitas Bengkulu, dan Universitas Palangkaraya.
"Langkah menjalin kerja sama dengan tujuh institusi FISIP itu selaras dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbud Ristek," kata Dekan FISIP Unej Djoko Poernomo dalam sambutan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara para ketua program studi di FISIP Unej dan FISIP Universitas Lampung secara daring, Senin.
Menurutnya, Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain, termasuk kesempatan bagi dosen menjalin kerja sama di bidang pengajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat dengan koleganya, tanpa dibatasi ruang dan waktu.
"Setiap FISIP di PTN tentu memiliki kekhasan dan keunggulan masing-masing, baik dari sisi sumber daya manusia maupun dari keunggulan yang berbasis dari visi misi masing-masing FISIP. Keunggulan yang dikolaborasikan maka akan saling menguntungkan," tuturnya.
Ia mengatakan kerja sama delapan FISIP itu rencananya dimulai untuk semester gasal tahun akademik 2021/2022, namun untuk beberapa kerja sama sudah berjalan.
"Bahkan khusus kerja sama dengan FISIP Universitas Sriwijaya sudah berjalan untuk semester ini, sudah ada dosen kami yang memberikan kuliah secara daring ke mahasiswa FISIP Universitas Sriwajaya dan sebaliknya," katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan I FISIP Universitas Lampung Dedi Hermawan mendukung jalinan kerja sama diantara delapan FISIP tersebut karena pandemi COVID-19 membatasi mobilitas, namun di lain sisi membuka peluang kerjasama yang luas.
"Kerja sama itu tidak hanya terbatas pada program studi yang sama di masing-masing fakultas, namun terbuka dengan program studi yang berbeda," ujarnya.
Ia mencontohkan di FISIP Universitas Lampung tidak memiliki Program Studi Kesejahteraan Sosial sementara di FISIP Unej belum ada Program Studi Ilmu Pemerintahan, sehingga diharapkan kerja sama itu akan menjadi pintu bagi kerja sama lain yang lebih luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021