Sebanyak lima orang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Gresik, Jatim, yang tiba dari rantau sudah menempati ruang isolasi Rumah Sakit Lapangan Stadion Sepak Bola Gelora Joko Samudro (Gejos), untuk dikarantina selama tiga hari.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg. Saifudin Ghozali di Gresik, Rabu, mengatakan lima orang pekerja migran yang sudah tiba di wilayah setempat itu wajib menempati ruang isolasi untuk menekan penyebaran COVID-19 di kampung halaman.
Baca juga: RS Lapangan Gejos Gresik siap dibuka lagi sambut pekerja migran
Ia menjelaskan lima orang pekerja migran itu datang secara bergantian dari sore hingga malam dan masing-masing berasal dari tempat kerja di Malaysia serta Brunai Darusalam.
"Mereka akan pulang ke Pulau Bawean, jadi kami tahan dulu di sini, sesuai dengan kebijakan Bupati Gresik," kata mantan kepala puskesmas tersebut.
Baca juga: Satgas daerah diminta solid karantina pekerja migran sesuai ketentuan
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga telah mengumpulkan seluruh kepala desa untuk melaporkan adanya pekerja migran yang pulang, namun tidak melalui pintu Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo.
Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, menekankan kepada para kades untuk meningkatkan peran serta kades, RT dan RW dalam melaksanakan PPKM di tingkat desa.
"Para kades lebih tahu warga yang pulang mudik dan warga yang menjadi pekerja migran. Oleh karena itu, silakan para kades dan camat berinovasi, bagaimana COVID-19 itu bisa tertanggulangi, tapi pertumbuhan ekonomi di desa harus jalan," katanya.
Baca juga: Pemprov Jatim siapkan skema sambut kedatangan 14 ribu pekerja migran
Sementara itu, laporan terkini COVID-19 di Gresik terdapat tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak empat orang dan selesai isolasi atau sembuh juga bertambah empat orang.
Laporan akumulasi COVID-19 sejak pandemi itu melanda Kabupaten Gresik sebanyak 5.536 pasien, dengan rincian sembuh 5.131 orang, masih isolasi 52 orang serta meninggal dunia 353 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg. Saifudin Ghozali di Gresik, Rabu, mengatakan lima orang pekerja migran yang sudah tiba di wilayah setempat itu wajib menempati ruang isolasi untuk menekan penyebaran COVID-19 di kampung halaman.
Baca juga: RS Lapangan Gejos Gresik siap dibuka lagi sambut pekerja migran
Ia menjelaskan lima orang pekerja migran itu datang secara bergantian dari sore hingga malam dan masing-masing berasal dari tempat kerja di Malaysia serta Brunai Darusalam.
"Mereka akan pulang ke Pulau Bawean, jadi kami tahan dulu di sini, sesuai dengan kebijakan Bupati Gresik," kata mantan kepala puskesmas tersebut.
Baca juga: Satgas daerah diminta solid karantina pekerja migran sesuai ketentuan
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga telah mengumpulkan seluruh kepala desa untuk melaporkan adanya pekerja migran yang pulang, namun tidak melalui pintu Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo.
Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, menekankan kepada para kades untuk meningkatkan peran serta kades, RT dan RW dalam melaksanakan PPKM di tingkat desa.
"Para kades lebih tahu warga yang pulang mudik dan warga yang menjadi pekerja migran. Oleh karena itu, silakan para kades dan camat berinovasi, bagaimana COVID-19 itu bisa tertanggulangi, tapi pertumbuhan ekonomi di desa harus jalan," katanya.
Baca juga: Pemprov Jatim siapkan skema sambut kedatangan 14 ribu pekerja migran
Sementara itu, laporan terkini COVID-19 di Gresik terdapat tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak empat orang dan selesai isolasi atau sembuh juga bertambah empat orang.
Laporan akumulasi COVID-19 sejak pandemi itu melanda Kabupaten Gresik sebanyak 5.536 pasien, dengan rincian sembuh 5.131 orang, masih isolasi 52 orang serta meninggal dunia 353 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021