Seorang anggota TNI Angkatan Laut yang merupakan warga Kota Madiun, Jawa Timur, tercatat sebagai salah satu anak buah kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/4) dini hari.
Dia adalah Serda Diyut Subandriyo (37) warga Jalan Salak, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Video oleh Rindhu Dwi Kartiko
Istri Serda Diyut, Helen, ketika ditemui ANTARA di rumahnya, Kamis, membenarkan kabar tersebut.
Baca juga: Cerita dosen Unusa yang suaminya menjadi ABK KRI Nanggala-402
Ia memohon doa agar KRI Nanggala, suaminya dan semua ABK lainnya segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Harapan sekaligus doa saya, juga mohon doanya kepada teman-teman Pak Diyut di seluruh Indonesia, semoga KRI Nanggala-402, Pak Diyut dan kru ABK semuanya cepat ditemukan selamat dan semuanya sehat," ujarnya.
Baca juga: Pencarian kapal selam KRI Nanggala belum membuahkan hasil
Menurut Helen, kontak terakhir dengan suaminya pada hari Selasa (20/4) sekitar pukul 22.00 WIB melalui pesan WA.
Setelah itu, dia berniat membangunkan sahur sang suami. Namun, pesan WA hanya centang satu atau belum terkirim.
"Rabu dini hari mau bangunin sahur dengan kirim pesan WA sudah centang satu. Setelah itu, dapat kabar jika KRI Nanggala dilaporkan hilang kontak," katanya.
Baca juga: Kemampuan oksigen kapal selam KRI Nanggala diperkirakan bertahan 72 jam
Kepala MI Darul Ulum Kota Madiun itu mengatakan bahwa Serda Diyut sempat pulang ke Kota Madiun pada hari Kamis (14/4), kemudian kembali ke Surabaya pada Minggu (18/4) malam.
Pada saat itu, dia ikut mengantar Diyut ke terminal untuk kembali bertugas. Sebelum berangkat naik bus, Serda Diyut sempat menyampaikan firasat tidak enak untuk berlayar kali ini.
Namun, sebagai istri, Helen menguatkan suaminga agar tetap menjalankan tugas yang telah diberikan satuan.
"Kemarin waktu mau layar itu cuma bilang, minta doanya, ya, Nda. Itu diucapkan berkali-kali oleh Pak Diyut sebelum berangkat dan tidak biasanya ia seperti itu," kata Helen.
Dalam keluarga, Serda Diyut merupakan sosok laki-laki penyayang. Dia juga dikenal sebagai anak yang patuh kepada orang tuanya.
Setiap kali hendak berlayar, Serda Diyut sering menyempatkan diri sungkem kepadxa ibunya yang tinggal di Gang Menco, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun.
Serda Diyut memiliki dua anak, yakni seorang perempuan berusia 11 tahun dan laki-laki usia 5 tahun.
Sebelumnya, pada hari Rabu (21/4) kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali.
KRI Nanggala-402 menjadi salah satu pelaku pada misi latihan gabungan penembakan torpedo dan peluru kendali TNI AL di Laut Bali yang direncanakan dilaksanakan pada hari Kamis (22/4).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dia adalah Serda Diyut Subandriyo (37) warga Jalan Salak, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Video oleh Rindhu Dwi Kartiko
Istri Serda Diyut, Helen, ketika ditemui ANTARA di rumahnya, Kamis, membenarkan kabar tersebut.
Baca juga: Cerita dosen Unusa yang suaminya menjadi ABK KRI Nanggala-402
Ia memohon doa agar KRI Nanggala, suaminya dan semua ABK lainnya segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Harapan sekaligus doa saya, juga mohon doanya kepada teman-teman Pak Diyut di seluruh Indonesia, semoga KRI Nanggala-402, Pak Diyut dan kru ABK semuanya cepat ditemukan selamat dan semuanya sehat," ujarnya.
Baca juga: Pencarian kapal selam KRI Nanggala belum membuahkan hasil
Menurut Helen, kontak terakhir dengan suaminya pada hari Selasa (20/4) sekitar pukul 22.00 WIB melalui pesan WA.
Setelah itu, dia berniat membangunkan sahur sang suami. Namun, pesan WA hanya centang satu atau belum terkirim.
"Rabu dini hari mau bangunin sahur dengan kirim pesan WA sudah centang satu. Setelah itu, dapat kabar jika KRI Nanggala dilaporkan hilang kontak," katanya.
Baca juga: Kemampuan oksigen kapal selam KRI Nanggala diperkirakan bertahan 72 jam
Kepala MI Darul Ulum Kota Madiun itu mengatakan bahwa Serda Diyut sempat pulang ke Kota Madiun pada hari Kamis (14/4), kemudian kembali ke Surabaya pada Minggu (18/4) malam.
Pada saat itu, dia ikut mengantar Diyut ke terminal untuk kembali bertugas. Sebelum berangkat naik bus, Serda Diyut sempat menyampaikan firasat tidak enak untuk berlayar kali ini.
Namun, sebagai istri, Helen menguatkan suaminga agar tetap menjalankan tugas yang telah diberikan satuan.
"Kemarin waktu mau layar itu cuma bilang, minta doanya, ya, Nda. Itu diucapkan berkali-kali oleh Pak Diyut sebelum berangkat dan tidak biasanya ia seperti itu," kata Helen.
Dalam keluarga, Serda Diyut merupakan sosok laki-laki penyayang. Dia juga dikenal sebagai anak yang patuh kepada orang tuanya.
Setiap kali hendak berlayar, Serda Diyut sering menyempatkan diri sungkem kepadxa ibunya yang tinggal di Gang Menco, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun.
Serda Diyut memiliki dua anak, yakni seorang perempuan berusia 11 tahun dan laki-laki usia 5 tahun.
Sebelumnya, pada hari Rabu (21/4) kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali.
KRI Nanggala-402 menjadi salah satu pelaku pada misi latihan gabungan penembakan torpedo dan peluru kendali TNI AL di Laut Bali yang direncanakan dilaksanakan pada hari Kamis (22/4).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021