Ratusan dosen PMII yang hadir dan terlibat dalam rangkaian Muktamar Pemikiran di Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU), Jawa Timur, Rabu dini hari, mendeklarasikan Asosiasi Dosen Pergerakan sebagai wadah baru organisasi profesi yang memiliki latar belakang, visi dan misi sama menghadapi pembangunan.
Deklarasi yang sedianya dibacakan pada Rabu siang ini, dimajukan beberapa jam lebih awal, karena banyak peserta dari luar pulau harus segera pulang lebih awal menyesuaikan jadwal pesawat yang sudah dipesan sebelumnnya.
Prosesi deklarasi dibacakan oleh Dr. Faisal dengan diikuti semua peserta muktamar serta didampingi oleh Ketua PB IKA PMII Akhmad Muqowam.
"Dideklarasikan asosiasi ini untuk mewadahi, mengelola, dan mengembangkan dosen-dosen alumni PMII demi kejayaan bangsa dan negara," kata Rektor UIN Syayid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof. Mafthukin.
Ia juga mengucap syukur atas sukses terselenggaranya muktamar pemikiran dosen PMII di UIN SATU. "Semoga membawa keberkahan dan manfaat. Kami sampaikan terima kasih pada semua pihak," katanya dalam sambutan penutupan rangkaian muktamar.
Maftukhin mengakui, Tulungagung memang tidak masuk dalam peta geopolitik Jawa Timur. Namun dari sisi sejarah, Tulungagung adalah kota para resi. "Nah, para resi inilah sejatinya di zaman dahulu banyak memberikan kebijakan-kebijakan untuk masyarakat," katanya pula.
Karena itu, dalam kesempatan terakhir gelaran muktamar pemikiran itu Maftukhin mengajak semua dosen PMII untuk menjadi tuan rumah di negeri ini. "Kita harus terus melakukan riset. Termasuk meriset tentang sejarah nusantara ini," ujar guru besar bidang filsafat tersebut.
Ketua PB IKA PMII Akhmad Muqowam mengapresiasi langkah para dosen berlatar belakang PMII dalam membentuk rumah baru sebagai wadah profesi. "Ini harus kita dukung," katanya.
Dia berharap, Asosiasi Dosen Pergerakan bisa memberikan kontribusi pada bangsa dan umat manusia. Selanjutnya, pekerjaan rumah masih banyak setelah muktamar ini dilakukan.
"Jadi ini baru saja dimulai. Mari formatur yang telah terpilih bisa menampung semua pihak dan wilayah yang ada di Indonesia ini," ujar anggota DPD RI tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Deklarasi yang sedianya dibacakan pada Rabu siang ini, dimajukan beberapa jam lebih awal, karena banyak peserta dari luar pulau harus segera pulang lebih awal menyesuaikan jadwal pesawat yang sudah dipesan sebelumnnya.
Prosesi deklarasi dibacakan oleh Dr. Faisal dengan diikuti semua peserta muktamar serta didampingi oleh Ketua PB IKA PMII Akhmad Muqowam.
"Dideklarasikan asosiasi ini untuk mewadahi, mengelola, dan mengembangkan dosen-dosen alumni PMII demi kejayaan bangsa dan negara," kata Rektor UIN Syayid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof. Mafthukin.
Ia juga mengucap syukur atas sukses terselenggaranya muktamar pemikiran dosen PMII di UIN SATU. "Semoga membawa keberkahan dan manfaat. Kami sampaikan terima kasih pada semua pihak," katanya dalam sambutan penutupan rangkaian muktamar.
Maftukhin mengakui, Tulungagung memang tidak masuk dalam peta geopolitik Jawa Timur. Namun dari sisi sejarah, Tulungagung adalah kota para resi. "Nah, para resi inilah sejatinya di zaman dahulu banyak memberikan kebijakan-kebijakan untuk masyarakat," katanya pula.
Karena itu, dalam kesempatan terakhir gelaran muktamar pemikiran itu Maftukhin mengajak semua dosen PMII untuk menjadi tuan rumah di negeri ini. "Kita harus terus melakukan riset. Termasuk meriset tentang sejarah nusantara ini," ujar guru besar bidang filsafat tersebut.
Ketua PB IKA PMII Akhmad Muqowam mengapresiasi langkah para dosen berlatar belakang PMII dalam membentuk rumah baru sebagai wadah profesi. "Ini harus kita dukung," katanya.
Dia berharap, Asosiasi Dosen Pergerakan bisa memberikan kontribusi pada bangsa dan umat manusia. Selanjutnya, pekerjaan rumah masih banyak setelah muktamar ini dilakukan.
"Jadi ini baru saja dimulai. Mari formatur yang telah terpilih bisa menampung semua pihak dan wilayah yang ada di Indonesia ini," ujar anggota DPD RI tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021