PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memberikan kemudahan pinjaman bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menggunakan bright gas melalui program Pinky Movement.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Putut Andriatno, Kamis, mengatakan Pinky Movement merupakan program bagi UKM yang bahan bakarnya bersedia dikonversi dari elpiji 3kg untuk menggunakan bright gas, kemudian akan diberikan bantuan kredit pinjaman lunak dan menjadi mitra binaan Pertamina.
"Untuk UKM, Pertamina melakukan survei terlebih dahulu apakah tingkat ekonomi UKM yang menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram ini sudah layak untuk dikonversi menggunakan bright gas. Harapannya, mereka akan menjadi pengguna dan pelanggan baru yang merasakan manfaat dari bright gas, sekaligus membantu memastikan penggunaan elpiji yang tepat sasaran," kata Putut, dalam keterangan persnya.
Ia menjelaskan secara umum Pinky Movement merupakan program perluasan jaringan distribusi resmi produk Liquified Petroleum Gas (LPG) Non-Public Service Obligation (NPSO) atau nonsubsidi dalam rangka mendukung dan memastikan penggunaan elpiji yang tepat sasaran.
"Program Pinky Movement adalah program kemitraan (PK) yang memberikan bantuan berupa kredit pinjaman lunak untuk outlet bright gas sebagai jaringan distribusi resmi LPG NPSO serta pangkalan LPG PSO yang tertarik menjual bright gas di seluruh Indonesia," katanya.
Prioritas penggunaan pinjaman ini nantinya akan diarahkan untuk penguatan sarana dan fasilitas penjualan, termasuk sarana branding dan promosi.
"Sarana penjualan mencakup penambahan stok tabung bright gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram, motor untuk digunakan sebagai sarana Pertamina Delivery Service (PDS), branding outlet, serta kebutuhan lainnya. Jadi, dengan adanya pinjaman ini, outlet bright gas diharapkan bisa memperkuat stok dan sarana pelayanannya sehingga dapat memperluas jaringan distribusi yang mereka lakukan,” jelas Putut.
Di tahun 2020 total 589 outlet dan UKM sudah tergabung dalam program Pinky Movement dan sudah menerima kredit pinjaman lunak yang diberikan melalui tim Small, Medium Enterprises Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero).
Bantuan yang sudah disalurkan untuk seluruh mitra mencapai lebih dari Rp48 miliar.
Untuk tahun 2021, Putut menjelaskan program Pinky Movement kembali dilanjutkan dengan target mencapai 640 mitra baik dari outlet maupun mitra UKM.
"Harapannya, akan makin banyak outlet bright gas atau pangkalan elpiji PSO maupun pengusaha UKM yang tertarik tergabung dalam program Pinky Movement. Bersama-sama dengan mitra Pinky Movement, Pertamina terus melanjutkan pemerataan energi dengan memperluas jaringan distribusi elpiji NPSO, sekaligus membantu penyaluran elpiji yang tepat sasaran, yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Putut Andriatno, Kamis, mengatakan Pinky Movement merupakan program bagi UKM yang bahan bakarnya bersedia dikonversi dari elpiji 3kg untuk menggunakan bright gas, kemudian akan diberikan bantuan kredit pinjaman lunak dan menjadi mitra binaan Pertamina.
"Untuk UKM, Pertamina melakukan survei terlebih dahulu apakah tingkat ekonomi UKM yang menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram ini sudah layak untuk dikonversi menggunakan bright gas. Harapannya, mereka akan menjadi pengguna dan pelanggan baru yang merasakan manfaat dari bright gas, sekaligus membantu memastikan penggunaan elpiji yang tepat sasaran," kata Putut, dalam keterangan persnya.
Ia menjelaskan secara umum Pinky Movement merupakan program perluasan jaringan distribusi resmi produk Liquified Petroleum Gas (LPG) Non-Public Service Obligation (NPSO) atau nonsubsidi dalam rangka mendukung dan memastikan penggunaan elpiji yang tepat sasaran.
"Program Pinky Movement adalah program kemitraan (PK) yang memberikan bantuan berupa kredit pinjaman lunak untuk outlet bright gas sebagai jaringan distribusi resmi LPG NPSO serta pangkalan LPG PSO yang tertarik menjual bright gas di seluruh Indonesia," katanya.
Prioritas penggunaan pinjaman ini nantinya akan diarahkan untuk penguatan sarana dan fasilitas penjualan, termasuk sarana branding dan promosi.
"Sarana penjualan mencakup penambahan stok tabung bright gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram, motor untuk digunakan sebagai sarana Pertamina Delivery Service (PDS), branding outlet, serta kebutuhan lainnya. Jadi, dengan adanya pinjaman ini, outlet bright gas diharapkan bisa memperkuat stok dan sarana pelayanannya sehingga dapat memperluas jaringan distribusi yang mereka lakukan,” jelas Putut.
Di tahun 2020 total 589 outlet dan UKM sudah tergabung dalam program Pinky Movement dan sudah menerima kredit pinjaman lunak yang diberikan melalui tim Small, Medium Enterprises Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero).
Bantuan yang sudah disalurkan untuk seluruh mitra mencapai lebih dari Rp48 miliar.
Untuk tahun 2021, Putut menjelaskan program Pinky Movement kembali dilanjutkan dengan target mencapai 640 mitra baik dari outlet maupun mitra UKM.
"Harapannya, akan makin banyak outlet bright gas atau pangkalan elpiji PSO maupun pengusaha UKM yang tertarik tergabung dalam program Pinky Movement. Bersama-sama dengan mitra Pinky Movement, Pertamina terus melanjutkan pemerataan energi dengan memperluas jaringan distribusi elpiji NPSO, sekaligus membantu penyaluran elpiji yang tepat sasaran, yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021