Nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masuk dalam bursa calon Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama (PCNU) Kota Surabaya jelang pelaksanaan Konfercab PCNU Kota Surabaya.

''Kalau benar, ini berita baik. Saya kira layak Pak Eri memimpin PCNU Surabaya, terlebih beliau sudah teruji kapabilitas dan kapasitasnya,'' kata Ketua PC GP Ansor Surabaya Faridz Afif kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Informasi yang diterima ANTARA hingga saat ini mencuat sejumlah nama kandidat ketua PCNU Surabaya di kalangan Nahdliyin, seperti halnya K.H. Muhibbin Zuhri yang tak lain petahana Ketua PCNU Surabaya sebelumnya dan Masduki Toha mantan Anggota DPRD Surabaya serta Dewan Pembina GP Ansor Jatim pada 2015.

Belakangan mencuat nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang digadang untuk memegang tampuk pimpinan PCNU Surabaya. Eri yang baru dilantik sebagai Wali Kota Surabaya beberapa hari lalu dinilai layak memimpin PCNU dan menjadi solusi kebuntuan komunikasi dan sosok pemersatu pengurus dengan jam'iyah.

Gus Afif sapaan akrab Faridz Afif mengatakan Eri Cahyadi saat pada kepengurusan PC GP Ansor sebelumnya duduk sebagai Dewan Penasihat GP Ansor Surabaya. Eri juga sudah mengikuti pendidikan kader. 

''Jadi, saya kira syarat administrasi sudah lengkap,'' ujarnya.

Gus Afif menambahkan munculnya nama Eri Cahyadi menjadi angin segar bagi Nahdliyin lantaran sosoknya dinilai mampu merangkul semua kalangan. Ia mencontohkan pada Pilkada Surabaya 2020, Eri mampu mengorganisasi semua kelompok untuk tidak bersinggungan. 

Selain itu, lanjut dia, Eri juga dinilai cukup tawadhu pada ulama dan kiai sehingga adab Nahdliyinnya sudah cukup dimiliki, meski jabatan dan pangkat setinggi apapun tetap hormat pada ulama dan kiai.

''Ini dinamika yang harus disambut gembira, sebab semakin banyak calon, akan semakin dinamis dalam membuka potensi kader guna memajukan NU di Surabaya,'' kata dia.

Ia menambahkan nantinya siapapun yang terpilih dalam Konfercab PCNU Surabaya harus tetap didukung.

'Ibaratnya Konfercab itu sekadar uji kompetensi calon dalam mengikuti kontestasi, setelah selesai ya, ayo didukung, bekerja bersama, jangan lantas calon tidak terpilih terus pindah aliran, apalagi pindah agama, tidak baik,'' kata Gus Afif.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021