Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan vaksinasi COVID-19 tahap kedua di daerah itu menyasar 4.400 petugas pelayan publik.

"Tahap kedua ini diprioritaskan petugas pelayanan publik dari mulai desa sampai tingkat kabupaten. Untuk desa, ada kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat desa, kemudian Polri/TNI, kejari, OPD pelayanan publik, dan wartawan," ujarnya di Madiun, Jumat.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap kedua selama tiga hari, dimulai Kamis (25/2) hingga Sabtu (27/2). Lokasinya dipusatkan di empat tempat, yakni Pendopo Muda Graha, Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Kejaksaan Negeri Madiun, dan Mapolres Madiun.

Ia mengatakan setelah vaksinasi untuk petugas pelayan publik selesai, tahap berikutnya menyasar pelaku ekonomi dan masyarakat umum di Madiun, seperti pedagang pasar.

Pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Madiun untuk bersabar karena akan tiba gilirannya untuk mendapatkan vaksin.

Dia mengharapkan setelah vaksinasi akan berpengaruh terhadap pengendalian kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Madiun. Selain itu, pelayanan publik juga bisa berjalan dengan optimal.

Meski program vaksin telah bergulir, ia meminta warga Kabupaten Madiun tetap menerakan protokol kesehatan dengan 5M untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang masih terjadi.

Sesuai data, di Kabupaten Madiun kasus COVID-19 hingga Jumat (26/2), mencapai 1.681 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.486 orang di antaranya telah sembuh, 60 orang lainnya masih dalam perawatan, 15 orang isolasi mandiri, dan 120 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Jumat (26/2), konfirmasi baru sebanyak 22 orang, sembuh 16 orang, dan meninggal dunia nihil.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021