Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengonfirmasi jumlah penerima vaksin COVID-19 tahap kedua yang sedianya diperkirakan sebanyak 32 ribuan orang kini setelah pendataan dan verifikasi membengkak menjadi 225 ribu orang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat saat dikonfirmasi persiapan pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Tulungagung, Rabu.
"Ini setelah kami lakukan pendataan terhadap kelompok prioritas," kata dr Kasil menjelaskan.
Salah satu penyebab tingginya jumlah calon penerima vaksin adalah dimasukkannya kelompok pedagang pasar dalam program vaksinasi tahap kedua.
Selain juga jumlah ASN, TNI/Polri, kelompok jurnalis serta sektor-sektor pelayanan publik yang menjadi prioritas vaksinasi guna membentuk kekebalan kelompok atau herd immunnity.
"Targetnya nanti akan kami lakukan (vaksinasi) sampai Mei, bertahap," kata Kasil.
Ia menjelaskan mekanisme vaksinasi sebenarnya jika sesuai prosedur di Satgas COVID-19, semua data penerima vaksin ditentukan dari pusat.
Namun hingga saat ini belum ada daftar nama penerima vaksin yang dikirimkan pusat untuk daerah, sehingga pihaknya menggunakan data yang dihimpun sendiri.
Untuk program vaksinasi tahap kedua ini, Kabupaten Tulungagung telah menerima 164 boks vaksin COVID-19 pada Senin (22/2). Vaksin ini merupakan vaksin tahap dua dosis pertama bagi petugas pelayanan publik.
Proses pengiriman vaksin diantar oleh petugas Dinkes Provinsi Jawa Timur dan tiba sekitar pukul 21.14 WIB, dengan pengawalan ketat anggota kepolisian.
Vaksin diterima oleh Bagian Logistik Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Masduki di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Setelah vaksin tiba, Masduki melakukan pengecekan suhu dalam kotak vaksin, kendaraan pengangkut, ruang pendingin dan vaksin refrigerator. "Semuanya aman, antara 2-8 derajat celsius," ujar Masduki.
Selanjutnya 164 boks vaksin itu dimasukkan dalam kotak penyimpanan vaksin. Satu boks berisi 10 vial, satu vial berisi 10 dosis, sehingga vaksin yang diterima sebanyak 16.400 dosis.
Vaksin yang diterima berbeda dengan vaksin tahap pertama. Vaksin tahap pertama adalah vaksin Sinovac yang didatangkan langsung dari China.
Sedang vaksin tahap dua hanya bahan bakunya saja berasal dari China, sedang pengolahan dilakukan di Indonesia, melalui perusahaan BUMN, Indofarma.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat saat dikonfirmasi persiapan pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Tulungagung, Rabu.
"Ini setelah kami lakukan pendataan terhadap kelompok prioritas," kata dr Kasil menjelaskan.
Salah satu penyebab tingginya jumlah calon penerima vaksin adalah dimasukkannya kelompok pedagang pasar dalam program vaksinasi tahap kedua.
Selain juga jumlah ASN, TNI/Polri, kelompok jurnalis serta sektor-sektor pelayanan publik yang menjadi prioritas vaksinasi guna membentuk kekebalan kelompok atau herd immunnity.
"Targetnya nanti akan kami lakukan (vaksinasi) sampai Mei, bertahap," kata Kasil.
Ia menjelaskan mekanisme vaksinasi sebenarnya jika sesuai prosedur di Satgas COVID-19, semua data penerima vaksin ditentukan dari pusat.
Namun hingga saat ini belum ada daftar nama penerima vaksin yang dikirimkan pusat untuk daerah, sehingga pihaknya menggunakan data yang dihimpun sendiri.
Untuk program vaksinasi tahap kedua ini, Kabupaten Tulungagung telah menerima 164 boks vaksin COVID-19 pada Senin (22/2). Vaksin ini merupakan vaksin tahap dua dosis pertama bagi petugas pelayanan publik.
Proses pengiriman vaksin diantar oleh petugas Dinkes Provinsi Jawa Timur dan tiba sekitar pukul 21.14 WIB, dengan pengawalan ketat anggota kepolisian.
Vaksin diterima oleh Bagian Logistik Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Masduki di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Setelah vaksin tiba, Masduki melakukan pengecekan suhu dalam kotak vaksin, kendaraan pengangkut, ruang pendingin dan vaksin refrigerator. "Semuanya aman, antara 2-8 derajat celsius," ujar Masduki.
Selanjutnya 164 boks vaksin itu dimasukkan dalam kotak penyimpanan vaksin. Satu boks berisi 10 vial, satu vial berisi 10 dosis, sehingga vaksin yang diterima sebanyak 16.400 dosis.
Vaksin yang diterima berbeda dengan vaksin tahap pertama. Vaksin tahap pertama adalah vaksin Sinovac yang didatangkan langsung dari China.
Sedang vaksin tahap dua hanya bahan bakunya saja berasal dari China, sedang pengolahan dilakukan di Indonesia, melalui perusahaan BUMN, Indofarma.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021