Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya merilis jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Nganjuk, Jawa Timur, hingga pukul 13.30 WIB, berjumlah empat orang.  

Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyatakan yang terbaru telah mengevakuasi dua korban perempuan yang diduga ibu dan anak dalam kondisi meninggal dunia.

"Kedua jenazah dibawa petugas berwenang ke Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk diidentifikasi. Identitasnya akan kami informasikan menyusul," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan di Surabaya, Senin siang.

Dia menandaskan saat ini terdata sebanyak 14 orang warga masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. 

"Korban selamat yang telah ditemukan sebanyak 18 orang," ujarnya.   

Bencana longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2) yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB, mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.

Kantor SAR Surabaya mengerahkan sebanyak dua tim untuk membantu upaya pencarian.

Hari menjelaskan sebanyak dua tim operasi yang beranggotakan 15 orang penyelemat dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek saat ini dikerahkan ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan SAR pendukung.

"Selain personel penyelamat dan penolong terlatih, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa excavator untuk mempermudah upaya pencarian terhadap para korban tanah longsor yang belum ditemukan," ucapnya.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna menandaskan dalam upaya pencarian para korban yang dinyatakan hilang, personel tim SAR gabungan dibagi menjadi dua unit penyelamat dan pencarian (SRU).

"Unit SRU pertama melakukan pencarian secara manual dengan menggunakan sejumlah peralatan pendukung, mesin pompa air Alkon, sekop, dan cangkul. Unit SRU kedua melakukan pencarian dengan menggunakan excavator," katanya.

Menurutnya sejumlah kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan upaya pencairan korban, di antaranya cukup sulitnya akses jalan untuk alat berat menuju ke lokasi, kondisi lokasi tanah longsor yang cukup curam, dan masih ada retakan tanah di sekitar lokasi. (*)
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021