Sedikitnya 33.023 orang tenaga kesehatan dan SDM kesehatan nontenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya, Jatim, telah didaftarkan ke aplikasi vaksinasi COVID-19 (https://pedulilindungi.id/) pemerintah pusat.

"Tahap pertama ini yang akan menerima adalah tenaga kesehatan dan SDM kesehatan nontenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Sekitar 33.023 orang sudah terdaftar tahap pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di UPTD Gudang Farmasi, Surabaya, Rabu.

Sebanyak 15 ribu dosis vaksin Sinovac dari total 33.420 dosis yang akan diterima Pemerintah Kota Surabaya pada tahap pertama, tiba di UPTD Gudang Farmasi, Jalan Rungkut Puskesmas Nomor 7 Surabaya, Rabu (13/1). Sebelum didistribusikan ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan, vaksin disimpan di ruangan pendingin UPTD Gudang Farmasi yang dikelola Dinas Kesehatan Surabaya.

Febria menjelaskan setelah terdaftar ke aplikasi tersebut, calon penerima vaksin selanjutnya melakukan registrasi ulang melalui sms blast yang dikirim oleh aplikasi. Pada saat registrasi ulang, mereka akan ditanya apakah punya penyakit komorbid atau sebelumnya pernah terpapar COVID-19. Nantinya, mekanisme ini juga berlaku bagi seluruh masyarakat.

"Setelah dimasukkan registrasi ulang, ada pertanyaan komorbid apa yang dia punya. Misal, dia punya hipertensi, diabetes, atau kanker, dia akan mendapat balasan dari sistem bahwa saat ini anda mempunyai komorbid hipertensi, sehingga tidak dapat divaksin. Jadi seperti itu," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, apabila calon penerima vaksin dinyatakan lolos di tahap registrasi ulang, mereka selanjutnya dapat memilih jadwal maupun lokasi vaksinasi, baik di rumah sakit maupun puskesmas. Setelah ditentukan, selanjutnya data tersebut akan diteruskan oleh sistem ke puskesmas atau rumah sakit melalui aplikasi Primary Care (P-Care).

Selanjutnya, pada saat pelaksanaan, Febria memaparkan calon penerima vaksin harus mendatangi fasyankes yang telah ditentukan dengan membawa nomor tiket elektronik (e-ticket). Di sana, petugas akan memverifikasi atau mencocokkan data calon penerima vaksin, apakah sudah sesuai dengan tanggal dan lokasi pelayanan vaksinasi menggunakan aplikasi P-care.

"Pada saat datang, calon penerima vaksin harus menunjukkan SMS blast (e-ticket) itu dan selanjutnya bisa masuk ke meja 2. Dari meja 2 itu kemudian kita lakukan skrining lagi, baru kalau lolos bisa ke meja 3 atau dilakukan vaksin. Lalu menuju ke meja 4 untuk dilakukan pencatatan pelaporan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021