Tim penyelam TNI Angkatan Laut menemukan dompet diduga milik salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ-182 bernama Rahmania Ekananda yang terdapat pula identitas dua orang anaknya.

"Pemilik dompet bernama Rahmania Ekananda," kata Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan di atas KRI Rigel-933, Selasa.

Baca juga: Keluarga penumpang korban Sriwijaya Air di Kediri berharap keajaiban
Baca juga: DVI Polda Jatim segera ambil sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air di Kediri

Dalam dompet itu milik Rahmania Ekananda itu terselip pula identitas dua anaknya, yakni Fazila Ammara dan Fatima Ashalina.

Sesuai identitas yang tertera, Rahmania Ekananda beralamat di Jalan Dendrobium Nomor 7, Taman Kota Madiun, Kediri, Jawa Timur.

Baca juga: Keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 di Kediri tunggu hasil tim DVI Polri

Selain itu, dalam dompet penumpang Sriwijaya Air asal Kediri itu terdapat pula identitas lainnya, seperti kartu jaminan kesehatan dan uang ratusan ribu rupihan dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

Ketiga nama dalam dompet itu terdaftar pada manifest pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca juga: Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 di Kediri tunggu hasil identifikasi korban

Berdasarkan data manifest, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 membawa 62 orang, terdiri atas 50 orang penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-183 lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Pada Selas, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).

Tersisa Voice Cockpit Recorder (VCR) atau rekaman pembicaraan pilot yang masih dilakukan pencarian.
 

Pewarta: Fauzi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021