Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur segera meluncur ke Pare, Kabupaten Kediri untuk mengambil sampel DNA dari keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1).

"Tim DVI direncanakan ke Pare pada Senin (11/1) untuk mengambil sampel DNA keluarga korban," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Surabaya, Minggu.

Korban yang dimaksud ada sebanyak tiga orang, yakni Rahmania Ekananda (40), Fazila Amara (6) dan Fatima Asalim (2,5 tahun).

"Kami akan mengecek terlebih dahulu untuk kemudian mengambil sampel DNA orang tua korban. Sampel DNA akan diambil sebagai bagian dari proses identifikasi korban," ujarnya. 

Sama halnya sampel DNA milik ibunda ekstra-kru Sriwijaya Air SJ-182 asal Surabaya, Fadly Satrianto, nantinya sampel darah dari ibu Rahmania, Nanik Mardiyah juga akan dikirim oleh Tim DVI Polda Jatim ke laboratorium DVI Dokkes Polri di Jakarta. 

"(DVI Polda Jatim) memback up pengumpulan post-ante mortem," ucap Gatot.

Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol. 

Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021