Keluarga Rahmania Ekananda, penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menunggu hasil identifikasi tim Disaster Victim Identification atau DVI Polri terhadap puluhan kantong jenazah korban jatuhnya pesawat yang telah ditemukan tim SAR.

"Harapan keluarga semua ini cepat selesai, cepat ditemukan, dicocokkan," kata Dwi Agung, paman Rahmania Ekananda, di Kediri, Senin.
 
Video oleh Asmaul Chusna

Ia mengatakan keluarga ingin secepatnya mendapatkan kepastian kondisi Rahmania Ekananda dan dua anaknya, serta satu pengasuh yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Rahmania mengajak serta dua anaknya dan pengasuh menemui suami yang bertugas di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia juga terus mendampingi sang kakak, yang juga ibunda dari Rahmania Ekananda, yakni Nanik Mardiyah. Hingga kini, kakaknya itu masih sangat syok dengan kejadian yang menimpa anak pertamanya itu.

Sedangkan untuk keperluan urusan administrasi di Jakarta, keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya kepada anak kedua dan ketiga dari Nanik. Saat ini, Nanik hanya menunggu di rumahnya, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

"Ada nomor telepon anaknya di Jakarta dan sekarang masih di Jakarta. Itu nanti yang mengurus dan kami tunggu informasi dari adik-adiknya," kata Dwi.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengambil sampel darah serta buccal swab dari ibunda Rahmania Ekananda untuk keperluan identifikasi.

"Kami ambil sampel kepada ibu kandung korban atas nama Rahmania Ekananda. Yang kami ambil berupa buccal swab dan darah dari ibu korban," kata Kaur Biddokes DVI Polda Jawa Timur drg. Yurika Artanti.

Dari hasil pengambilan sampel itu nantinya akan dikirimkan ke laboratorium DNA di Jakarta di Pusdokkes Polri. Proses pengirimannya dibantu TNI AU yang akan mengirimkan sampel tersebut ke Jakarta.

Sampel itu nantinya akan dicocokkan dengan DNA korban ditemukan yang saat ini sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Kecelakaan terjadi pada pesawat Sriwijaya Air, Sabtu (9/1). Sesuai dengan jadwal, pesawat berangkat jam 14.36 WIB dan tiba di Pontianak jam 15.44 WIB. Mundur dari jadwal seharusnya, jam 13.35 WIB karena faktor cuaca.

Namun, pesawat mengalami lost contact pada jam 14.44 WIB dengan titik terakhir di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu Jakarta.

Sementara itu, di rumah keluarga almarhum di Kabupaten Kediri, juga terdapat kerabat yang terus mendampingi Nanik. Selama ini, Nanik tinggal seorang diri dan tiga anaknya di luar kota.

Namun, beberapa rekan korban sempat datang ke rumah duka mengucapkan belasungkawa.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021