Pemerintah Kota Malang menyatakan masih menunggu jumlah kuota vaksin COVID-19 tahap pertama untuk wilayah itu yang nantinya diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan di wilayah tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Sri Winarni mengatakan hingga saat ini pihaknya masih belum mendapat kepastian alokasi vaksin COVID-19 yang akan diterima Kota Malang untuk pelaksanaan vaksinasi tahap pertama tersebut.

"Belum ada dari pusat, berapa banyak untuk masing-masing kabupaten kota. Kota Malang belum mendapatkan datanya, ini di seluruh daerah juga seperti ini (belum mendapatkan data alokasi)," kata Sri di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sri menjelaskan untuk tahap pertama vaksinasi COVID-19 yang akan dilakukan secara simbolis pada 13 Januari 2021 untuk tingkat pusat akan diprioritaskan kepada para tenaga medis, termasuk penunjang layanan kesehatan di Kota Malang.

Menurut Sri, layanan penunjang tenaga kesehatan itu termasuk petugas administrasi, pengemudi yang berada di pusat layanan kesehatan, dan lainnya. Pendataan tenaga kesehatan tersebut dilakukan pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).

"Untuk pendataan, sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan, dilakukan pembaruan data melalui input SISDMK," kata Sri.

Menurut Sri, di Kota Malang ada sekitar 14 ribu orang tenaga kesehatan yang bertugas. Dari jumlah tersebut, 7.000 orang tenaga kesehatan sudah melakukan pembaruan data, sementara sisanya masih dalam proses.

"Di Kota Malang seluruh fasilitas kesehatan kita beri akun untuk update data nakes dan penunjang kesehatan ke SISDMK. Hingga 7 Januari 2021, yang sudah 7.000 nakes, dari sekitar 13-14 ribu nakes," ujar Sri.

Dari data yang dilakukan pembaruan tersebut, lanjut Sri, nantinya akan dilakukan sinkronisasi guna menentukan apakah tenaga medis dan penunjang tenaga medis tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Karena mungkin ada yang memiliki penyakit penyerta, hamil, dan lainnya. Nanti akan terverifikasi bahwa yang bersangkutan memenuhi kriteria untuk vaksin atau tidak," kata Sri.

Di Provinsi Jawa Timur ada sekitar 200 ribu tenaga kesehatan yang merupakan prioritas utama penerima vaksin COVID-19. Sementara jumlah vaksin yang sudah datang di Surabaya, saat ini kurang lebih 78 ribu vaksin COVID-19.

Mulai 3 Januari 2021, pemerintah mendistribusikan vaksin COVID-19 secara bertahap ke 34 provinsi di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki tiga juta vaksin COVID-19 asal perusahaan China, Sinovac.

Pemerintah pusat berencana memulai vaksinasi COVID-19 secara simbolis pada 13 Januari 2021 di tingkat pusat. Sementara untuk tingkat daerah, akan dilakukan secara simbolis pada 14-15 Januari 2021.

Untuk kasus COVID-19 di Kota Malang, secara keseluruhan ada 4.286 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 3.532 orang dilaporkan telah sembuh, 409 orang dinyatakan meninggal dunia dan sisanya berada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021