Dinas Kesehatan Pamekasan, Jawa Timur. mengampanyekan pencegahan dan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) melalui lomba foto penanganan COVID-19 di masing-masing puskesmas di wilayah itu.
"Selain dalam rangka mengkampanyekan pelayanan dan penanganan COVID-19, lomba ini juga dimaksudkan untuk menggugah semangat kerja para petugas medis di Pamekasan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada publik," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pamekasan, Nanang Suyanto kepada ANTARA di Pamekasan, Jumat.
Lomba foto tentang pelayanan COVID-19 ini melibatkan para tenaga medis yang bertugas di 21 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Selain dalam bentuk foto, Dinkes Pamekasan juga menggelar lomba dokumentasi pelayanan kesehatan dalam bentuk video.
"Lomba foto dan video tentang layanan kesehatan di masing-masing puskesmas ini juga merupakan bagian dari kegiatan memperingati Hari Kesehatan Nasional disamping untuk mengkampanyekan kesadaran publik tentang pentingnya mentaati protokol kesehatan," kata Nanang.
Jenis sosialisasi lainnya berupa sosialisasi dalam bentuk pertemuan terbatas, bakti sosial dan rapid test.
Nanang Suyanto lebih lanjut menjelaskan, sosialisasi tentang pentingnya mengantisipasi penyebaran COVID-19 penting dilakukan, mengingat tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan masih tergolong rendah.
"Ini tidak hanya terjadi di Pamekasan, akan tetapi hampir di semua daerah. Maka dari itu, upaya untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga kesehatan, mencegah penyebaran COVID-19 dengan berbagai cara perlu terus dilakukan," katanya, menjelaskan.
Ia menuturkan, berdasarkan rilis yang disampaikan Satgas Pusat di media, tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19 59,32 persen, sedangkan tingkat untuk menjaga jarak sebesar 43,46 persen.
Tingkat ketidakpatuhan memakai masker tertinggi di restoran dan kedai sebesar 30,8 persen, di rumah sebesar 21 persen, tempat olahraga publik 18,8 persen, di jalan umum sebesar 14 persen dan tempat wisata 13,9 persen.
"Fakta inilah yang membuat kami terus berkreasi agar kesadaran masyarakat terus meningkat. Diantaranya dengan memanfaatkan momentum Hari Kesehatan Nasional dengan menggelar lomba foto dan video tentang pelayanan COVID-19 itu," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Selain dalam rangka mengkampanyekan pelayanan dan penanganan COVID-19, lomba ini juga dimaksudkan untuk menggugah semangat kerja para petugas medis di Pamekasan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada publik," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pamekasan, Nanang Suyanto kepada ANTARA di Pamekasan, Jumat.
Lomba foto tentang pelayanan COVID-19 ini melibatkan para tenaga medis yang bertugas di 21 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Selain dalam bentuk foto, Dinkes Pamekasan juga menggelar lomba dokumentasi pelayanan kesehatan dalam bentuk video.
"Lomba foto dan video tentang layanan kesehatan di masing-masing puskesmas ini juga merupakan bagian dari kegiatan memperingati Hari Kesehatan Nasional disamping untuk mengkampanyekan kesadaran publik tentang pentingnya mentaati protokol kesehatan," kata Nanang.
Jenis sosialisasi lainnya berupa sosialisasi dalam bentuk pertemuan terbatas, bakti sosial dan rapid test.
Nanang Suyanto lebih lanjut menjelaskan, sosialisasi tentang pentingnya mengantisipasi penyebaran COVID-19 penting dilakukan, mengingat tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan masih tergolong rendah.
"Ini tidak hanya terjadi di Pamekasan, akan tetapi hampir di semua daerah. Maka dari itu, upaya untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga kesehatan, mencegah penyebaran COVID-19 dengan berbagai cara perlu terus dilakukan," katanya, menjelaskan.
Ia menuturkan, berdasarkan rilis yang disampaikan Satgas Pusat di media, tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19 59,32 persen, sedangkan tingkat untuk menjaga jarak sebesar 43,46 persen.
Tingkat ketidakpatuhan memakai masker tertinggi di restoran dan kedai sebesar 30,8 persen, di rumah sebesar 21 persen, tempat olahraga publik 18,8 persen, di jalan umum sebesar 14 persen dan tempat wisata 13,9 persen.
"Fakta inilah yang membuat kami terus berkreasi agar kesadaran masyarakat terus meningkat. Diantaranya dengan memanfaatkan momentum Hari Kesehatan Nasional dengan menggelar lomba foto dan video tentang pelayanan COVID-19 itu," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020