Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, kembali mengingatkan kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan seiring terjadinya lonjakan kasus COVID-19 sejak beberapa pekan terakhir.
Tak hanya terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi positif virus corona, bahkan pasien COVID-19 meninggal dunia juga terus bertambah, sehingga per Selasa (1/12) Kabupaten Situbondo kembali menjadi zona merah atau zona dengan risiko tinggi penularan COVID-19.
"Sejak pertengahan November penyebaran COVID-19 sebenarnya tren sudah mulai turun dan Situbondo masuk zona oranye atau risiko sedang," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro di Situbondo, Kamis.
Akan tetapi, katanya, status zona oranye tidak berlangsung lama dan Situbondo kembali berstatus zona merah karena terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 cukup signifikan.
Oleh karena itu, Dadang mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun serta menghindari kerumunan.
"Hanya dengan disiplin protokol kesehatan yang dapat menghambat laju penularan virus corona (COVID-19). Ayo kita pakai masker dan menjaga jarak, cuci tangan," katanya.
Data sebaran COVID-19 Situbondo hingga Kamis (3/12) tercatat sebanyak 1.098 pasien, dengan rincian 894 orang telah dinyatakan sembuh, 92 orang meninggal dunia, dan 112 orang dalam perawatan (dirawat di rumah sakit 37 orang, gedung observasi 15 orang dan 60 orang isolasi mandiri).
Sebanyak 37 pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan pasien corona, yakni di RSUD dr Abdoer Rahem dan Rumah Sakit Elizabeth Situbondo, sedangkan pasien COVID-19 OTG isolasi di gedung observasi yang disediakan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Tak hanya terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi positif virus corona, bahkan pasien COVID-19 meninggal dunia juga terus bertambah, sehingga per Selasa (1/12) Kabupaten Situbondo kembali menjadi zona merah atau zona dengan risiko tinggi penularan COVID-19.
"Sejak pertengahan November penyebaran COVID-19 sebenarnya tren sudah mulai turun dan Situbondo masuk zona oranye atau risiko sedang," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro di Situbondo, Kamis.
Akan tetapi, katanya, status zona oranye tidak berlangsung lama dan Situbondo kembali berstatus zona merah karena terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 cukup signifikan.
Oleh karena itu, Dadang mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun serta menghindari kerumunan.
"Hanya dengan disiplin protokol kesehatan yang dapat menghambat laju penularan virus corona (COVID-19). Ayo kita pakai masker dan menjaga jarak, cuci tangan," katanya.
Data sebaran COVID-19 Situbondo hingga Kamis (3/12) tercatat sebanyak 1.098 pasien, dengan rincian 894 orang telah dinyatakan sembuh, 92 orang meninggal dunia, dan 112 orang dalam perawatan (dirawat di rumah sakit 37 orang, gedung observasi 15 orang dan 60 orang isolasi mandiri).
Sebanyak 37 pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan pasien corona, yakni di RSUD dr Abdoer Rahem dan Rumah Sakit Elizabeth Situbondo, sedangkan pasien COVID-19 OTG isolasi di gedung observasi yang disediakan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020