Program web pasar yang dikembangkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dinilai mampu mendorong perputaran ekonomi di pasar-pasar rakyat yang ada di Indonesia, di tengah pandemi Virus Corona.

Pemimpin Wilayah BRI Kantor Wilayah Malang Prasetya Sayekti mengatakan alasan utama untuk penggunaan web pasar melalui laman pasar.id tersebut, bermula dari pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia yang memberikan dampak besar bagi pedagang pasar.

"Ini berawal dari pandemi COVID-19, dikhawatirkan ada kerumunan yang bisa menjadi media transmisi penyebaran Virus Corona, tidak terkecuali di pasar rakyat," kata Prasetya kepada Antara di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Prasetya menjelaskan dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk masyarakat tetap berada di rumah, maka perputaran ekonomi di pasar rakyat sebagian besar juga terdampak. Tidak banyak pembeli yang datang ke pasar untuk berbelanja.



Bagi para pedagang, lanjut Prasetya, kondisi tersebut dinilai cukup berat karena barang dagangan yang dijual mengalami penurunan omzet khususnya pada saat masa awal pandemi COVID-19 di Indonesia.

"BRI memiliki inisiatif untuk memberikan satu media yang menjadi jembatan kepentingan antara pedagang dengan pembeli sehingga tidak perlu adanya kontak langsung antara pedagang dan pembeli," kata Prasetya.

Pada laman pasar.id yang bisa diakses menggunakan telepon pintar, secara otomatis akan mendeteksi pasar terdekat untuk para konsumen. Namun, jika konsumen ingin berbelanja di pasar tertentu, maka bisa dengan mudah mengakses dari kolom pencarian.



Menurut Prasetya, jenis-jenis bahan kebutuhan pokok masyarakat telah dikelompokkan untuk memudahkan konsumen memilih barang yang dibutuhkan. Selain itu, juga disiapkan operator yang bisa memfasilitasi pembeli untuk berbelanja di beberapa pedagang sekaligus.

"Operator akan mencarikan barang sesuai permintaan konsumen dari beberapa pedagang. Setelah itu, akan dikirim, dengan satu kali biaya kirim," kata Prasetya.

Dengan adanya web pasar tersebut, menurut Prasetya, tidak hanya mampu mempertahankan perputaran ekonomi di pasar rakyat, dan memudahkan konsumen untuk berbelanja di tengah pandemi.

Namun, kata dia, juga ada peluang untuk membuka lapangan kerja baru jasa kurir untuk mengantarkan pesanan para konsumen. Para kurir tersebut, kebanyakan merupakan mantan pengemudi ojek yang berada di sekitar pasar rakyat.



"Ini juga memberikan tambahan peluang tenaga kerja. Dan kami akan terus sosialisasikan kemudahan berbelanja ini untuk masyarakat," kata Prasetya.

Pembayaran oleh konsumen dilakukan tanpa menggunakan uang tunai  untuk menghindari transmisi dengan cara transfer, atau menggunakan kartu debit bagi nasabah BRI maupun bank lain.

Kurir yang mengantarkan pesanan kepada konsumen tersebut, juga dibekali dengan Electronic Data Capture (EDC).

Prasetya menambahkan program web pasar ini tidak hanya diperlukan saat pandemi, tetapi untuk memulai semua layanan selanjutnya yang berbasis digital.

Hingga saat ini, Kanwil BRI Malang telah memiliki 542 web pasar dengan jumlah pedagang dan transaksi yang terus bertambah. (*)
 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020