Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Kediri, Jawa Timur, menandatangani nota kesepahaman dengan Berdi Australia Pty, Ltd sebagai komitmen untuk ekspor produk UMKM senilai 500.484,95 dolar AS pada 2021 dan 2022.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi adanya kerja sama tersebut, karena merupakan terobosan agar produk UMKM bisa dikirim ke luar negeri.
"Ini merupakan terobosan yang sangat baik dan sangat bagus karena mendekatkan UMKM yang ada di Kota Kediri ini atau di Indonesia ke dunia ekspor. Ini yang betul-betul disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo yaitu terus mendorong sektor-sektor UMKM atau nonmigas untuk ekspor ke luar negeri," katanya di Kediri, Selasa.
Ia menambahkan adanya MoU tersebut menjadi nilai yang cukup positif bagi UMKM khususnya di Kota Kediri.
"Tentu ini akan menjadi hal yang positif bagi kami Pemerintah Kota Kediri, Kpw BI Kediri juga Kadin Kota Kediri untuk merangkul dan mengedukasi teman-teman yang ada di UMKM untuk bisa membuat produk yang bagus dan layak ekspor," kata dia.
Ia juga berharap kegiatan MoU seperti ini juga akan terus berlanjut dan tidak hanya di masa pandemi COVID-19. Dengan itu, bisa menjadi potensi baru bagi UMKM-UMKM untuk go international, go digital juga go to marketplace.
"Saya terus mendorong dan saya akan terus melihat yang dilaporkan kepada saya yaitu upaya ini direspon baik dengan adanya kontrak kerjasama business to business dari Kadin Kota Kediri dengan diaspora Indonesia yang ada di Australia yang nilainya kurang lebih 500.000 dolar AS," katanya.
Ia juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang ikut membantu, mendorong produk UMKM bisa dikirim ke luar negeri.
"Mudah-mudahan ke depan semakin baik lagi kerjasamanya dan kita segera bisa banyak belajar dari apa saja. Kita juga punya kain tenun yang dirajut dengan cara sangat manual sekali dan sangat siap sekali untuk ekspor. Dan mungkin saat ini juga sudah banyak di ekspor ke daerah Dubai, Turki dan Eropa. Mudah-mudahan ini juga bisa dipasarkan di sana. Dan sudah banyak desainer-desainer yang menggunakan kain tenun ini untuk show di kancah internasional. Dan saya mohon apabila ada salah paham atau apa mungkin bisa dibicarakan, terus diperbaiki sehingga bisa mencapai win win solution," ujarnya.
Sementara itu, Konsul Jenderal untuk Victoria dan Tasmania Spica Alphanya Tutuhatunewa mengatakan penandatanganan MoU dilakukan antara Berdi Australia Pty, Ltd dengan mitra-mitra di Indonesia yaitu Kadin Kota Kediri, Caldera Coffee dan Bank BJB.
MoU ini akan menjadi bagian dari keseluruhan nilai dagang yang berhasil dicapai dalam pelaksanaan Trade Expo Indonesia. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menambah keberhasilan dari semua, khususnya Indonesia dan Australia dalam membukukan transaksi dagang dalam Trade Expo Indonesia 2020.
"Sekalipun trade expo ini dilakukan secara virtual, perdagangan tetap dilaksanakan dan saya yakin ini adalah the future of the trade. Dan the future of the trade adalah menggunakan digital," katanya.
Ia menambahkan sekarang ini untuk berdagang lebih banyak menggunakan digital. Ke depan, kerjasama ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi kedua negara.
"Sekarang ini kita berdagang dengan cara anak-anak muda usia 20-an karena semuanya digital e-commerce dan saya yakin bahwa mitra-mitra yang telah bertemu saat ini tentunya perlu berbangga hati karena ini adalah kesempatan baru. Saya yakin bahwa perdagangan akan semakin maju antara Indonesia dan Australia," kata Spica.
Kegiatan penandatanganan MoU ini berlangsung secara virtual di Command Center Balai Kota Kediri. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Konjen RI untuk Victoria dan Tasmania di Melbourne Australia, CEO Berdi Australia Pty, Ltd, Caldera Coffee dan Bank BJB.
Di Kediri, acara dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri Sofwan Kurnia, Kadin Kota Kediri, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi adanya kerja sama tersebut, karena merupakan terobosan agar produk UMKM bisa dikirim ke luar negeri.
"Ini merupakan terobosan yang sangat baik dan sangat bagus karena mendekatkan UMKM yang ada di Kota Kediri ini atau di Indonesia ke dunia ekspor. Ini yang betul-betul disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo yaitu terus mendorong sektor-sektor UMKM atau nonmigas untuk ekspor ke luar negeri," katanya di Kediri, Selasa.
Ia menambahkan adanya MoU tersebut menjadi nilai yang cukup positif bagi UMKM khususnya di Kota Kediri.
"Tentu ini akan menjadi hal yang positif bagi kami Pemerintah Kota Kediri, Kpw BI Kediri juga Kadin Kota Kediri untuk merangkul dan mengedukasi teman-teman yang ada di UMKM untuk bisa membuat produk yang bagus dan layak ekspor," kata dia.
Ia juga berharap kegiatan MoU seperti ini juga akan terus berlanjut dan tidak hanya di masa pandemi COVID-19. Dengan itu, bisa menjadi potensi baru bagi UMKM-UMKM untuk go international, go digital juga go to marketplace.
"Saya terus mendorong dan saya akan terus melihat yang dilaporkan kepada saya yaitu upaya ini direspon baik dengan adanya kontrak kerjasama business to business dari Kadin Kota Kediri dengan diaspora Indonesia yang ada di Australia yang nilainya kurang lebih 500.000 dolar AS," katanya.
Ia juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang ikut membantu, mendorong produk UMKM bisa dikirim ke luar negeri.
"Mudah-mudahan ke depan semakin baik lagi kerjasamanya dan kita segera bisa banyak belajar dari apa saja. Kita juga punya kain tenun yang dirajut dengan cara sangat manual sekali dan sangat siap sekali untuk ekspor. Dan mungkin saat ini juga sudah banyak di ekspor ke daerah Dubai, Turki dan Eropa. Mudah-mudahan ini juga bisa dipasarkan di sana. Dan sudah banyak desainer-desainer yang menggunakan kain tenun ini untuk show di kancah internasional. Dan saya mohon apabila ada salah paham atau apa mungkin bisa dibicarakan, terus diperbaiki sehingga bisa mencapai win win solution," ujarnya.
Sementara itu, Konsul Jenderal untuk Victoria dan Tasmania Spica Alphanya Tutuhatunewa mengatakan penandatanganan MoU dilakukan antara Berdi Australia Pty, Ltd dengan mitra-mitra di Indonesia yaitu Kadin Kota Kediri, Caldera Coffee dan Bank BJB.
MoU ini akan menjadi bagian dari keseluruhan nilai dagang yang berhasil dicapai dalam pelaksanaan Trade Expo Indonesia. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menambah keberhasilan dari semua, khususnya Indonesia dan Australia dalam membukukan transaksi dagang dalam Trade Expo Indonesia 2020.
"Sekalipun trade expo ini dilakukan secara virtual, perdagangan tetap dilaksanakan dan saya yakin ini adalah the future of the trade. Dan the future of the trade adalah menggunakan digital," katanya.
Ia menambahkan sekarang ini untuk berdagang lebih banyak menggunakan digital. Ke depan, kerjasama ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi kedua negara.
"Sekarang ini kita berdagang dengan cara anak-anak muda usia 20-an karena semuanya digital e-commerce dan saya yakin bahwa mitra-mitra yang telah bertemu saat ini tentunya perlu berbangga hati karena ini adalah kesempatan baru. Saya yakin bahwa perdagangan akan semakin maju antara Indonesia dan Australia," kata Spica.
Kegiatan penandatanganan MoU ini berlangsung secara virtual di Command Center Balai Kota Kediri. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Konjen RI untuk Victoria dan Tasmania di Melbourne Australia, CEO Berdi Australia Pty, Ltd, Caldera Coffee dan Bank BJB.
Di Kediri, acara dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri Sofwan Kurnia, Kadin Kota Kediri, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020