Komunitas Jogoboyo turut mengawal aksi damai menolak UU Cipta Kerja yang digelar Aliansi Serikat Pekerja atau Serikat Buruh se-Jawa Timur di depan kantor Gubernur Jawa Timur,  Jalan Pahlawan, Kota Surabaya, Selasa.

Ketua Komunitas Jogoboyo Kusnan Hadi  meminta kepada seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban acara dengan cara mengendalikan masa melalui koordinataor lapangan (Korlap) masing-masing.

"Semoga demo berjalan tertib, damai dan para korlap bisa mengendalikan masanya," katanya.

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan agar tidak dimasuki provokator dan bisa sama-sama menjaga Kota Surabaya sebagai tempat mereka dibesarkan, tempat mereka lahir, tempat mereka bekerja.

"Saya yakin bila yang demo adalah warga Surabaya, mereka bisa tertib dan saling jaga," katanya.

Kusnan menerangkan jika pihaknya hanya melakukan antisipasi sekaligus membantu aparat keamanan demi terciptanya situasi yang kondusif, aman dan tertib, sehingga tidak lagi muncul lagi tindakan anarkis perusakan fasilitas umum seperti sebelumnya.

"Kita sekedar antisipasi bila ada gerakan yang ingin mengacau aksi kawan-kawan buruh ini, yang mencoba memprovokasi, yang mencoba bikin rusuh, akan kita laporkan ke pihak keamanan. Bila mendesak terpaksa kita amankan untuk kita serahkan ke pihak keamanan," katanya.

Diketahui tampak puluhan anggota Komunitas Jogoboyo sejak Selasa siang berkumpul di Posko Jogoboyo atau warung Angkringan Jembatan Merah Surabaya. Mereka membentangkan spanduk dan poster bertuliskan "Berdemo Tanpa Merugikan Warga dan Merusak Kota", "Arek Suroboyo Tolak Demo Anarkis", "Apapun Isi Demo Tolong Lakukan Dengan Damai," dan lainnya.

Seperti diketahui aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi demonstrasi pada 8 Oktober 2020 dan tindaklanjut pertemuan dengan Menpolhukam RI pada 14 Oktober 2020 di Jakarta. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020