Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo, KH Mohammad Kirom, mengatakan jika Kabupaten Sidoarjo, Jatim membutuhkan figur pemimpin perempuan mengingat saat ini figur pemimpin perempuan cukup mewarnai kepemimpinan di Surabaya dan sekitarnya.
 
"Mulai Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini; Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari; hingga Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati. Bahkan Jawa Timur pun dipimpin gubernur perempuan, Khofifah Indar Parawansa," katanya di Sidoarjo, Rabu.
 
Ia mengemukakan, situasi ini, menandakan masyarakat semakin 'haus' adanya figur pemimpin perempuan dalam paket kepemimpinan daerah termasuk di Kabupaten Sidoarjo.
 
"Kalau hanya didominasi laki-laki, maka aspirasi dan hubungan intens antara pimpinan dengan masyarakat yang dipimpinnya kurang dekat. Dan hingga saya umur 50 lebih ini, di Sidoarjo belum ada pemimpin perempuan," katanya.
 
Oleh karena itu, kata dia, kehadiran Dwi Astutik ini salah satunya figur yang harus disukseskan dalam Pilkada 2020.
 
"Kalau yang lain (dua pasangan calon lainnya) sih sudah jelas, laki-laki semua," katanya.
 
Selain itu, masyarakat Sidoarjo adalah mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Astituk dipandang Kiai Kirom satu-satunya kader NU yang memang dipersiapkan untuk estafet kepemimpinan.
 
"Mulai dari tingkat bawah IPPNU, naik ke Fatayat NU, hingga pada tingkat Muslimat NU, itu namanya kader. Maka saya sangat bangga dan senang sekali, kehadiran beliau (Astutik) harus all out kita menangkan," ucapnya.
 
Ketua Tim Pemenangan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik, Haji Masnuh menambahkan, Sidoarjo bukan lagi saatnya diwarnai kepemimpinan perempuan tapi sebenarnya sudah telat.
 
"Bisa dibilang terlambat ya, karena daerah lain di Jatim sudah memunculkan pemimpin perempuan. Mulai wali kota, bupati, wakil bupati, bahkan gubernurnya juga perempuan. Maka ini saatnya memenangkan Pak Kelana-Bu Dwi Astutik," katanya.


Kurma
Sementara itu, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi mengenalkan Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) sebagai langkah penguatan ketahanan ekonomi keluarga di Sidoarjo, khususnya menghadapi kelesuan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. 
 
Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Sidoarjo, mengatakan, kartu Kurma ini nantinya akan menjadi salah satu program andalan jika terpilih menjadi Bupati Sidoarjo pada Pilkada yang akan dilaksanakan Desember mendatang. 
 
"Kartu Kurma ini kami kenalkan sebagai ikhtiar untuk memberdayakan ekonomi perempuan di Sidoarjo yang cukup terimbas dampak Pandemi COVID-19. Melalui kartu Kurma ini nantinya diharapkan para ibu-ibu atau perempuan di Sidoarjo bisa membangkitkan dan memulihkan ekonomi keluarga dengan berbagai fasilitas di kartu ini," kata Gus Muhdlor di Sidoarjo. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020