Kapolres Blitar AKBP Achmad Fanani Prasetyo membantah tudingan dirinya telah berlaku arogan terhadap anggota atau anak buahnya hingga membuat Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengundurkan diri.

Achmad Fanani saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis, mengakui dirinya menegur anggota karena memiliki rambut panjang, tetapi anggota tersebut tidak terima dan tidak masuk kerja dari tanggal 21 sampai hari ini.

"Saya tegur karena anggota itu rambutnya panjang. Dia tidak terima dan menganggap saya arogan. Dia tidak kerja atau dinas setelah saya tegur dari mulai tanggal 21 September sampai hari ini. Sebagai pimpinan kalau tegur anggota bagaimana," kata Fanani.

Menurut Fanani, teguran yang dia lakukan masih dalam batas kewajaran. Dia juga menegaskan kalau Agus Hendro sebagai Kasat Sabhara tidak tahu tugas pokoknya. 

"Kasat Sabhara tugas pokoknya tidak tahu, bagaimana mau melayani masyarakat. Anggotanya berbuat di luar kedinasan," katanya.

Mengenai adanya laporan pembiaran tambang pasir, Kapolres Fanani menjelaskan kalau pihaknya bukan membiarkan.

Tambang yang dimaksud ialah milik warga setempat sehingga Kapolres Blitar tidak mau menindaknya. Sikap itu bertentangan dengan kemauan Agus Hendro.

"Kalau penambangnya masyarakat apa harus ditindak? Masyarakat mencari makan melalui pasir masa jadi masalah besar. Kecuali masyarakat situ tidak melakukan kegiatan, sementara Pak Kasat Sabhara mau nambang di situ tetapi tidak dikasih oleh masyarakat, mau ngomong apa Pak Kasat Sabhara," katanya.

"Ya Pak Kasat Sabhara mau nambang tapi tidak direstui, makanya dia seperti itu (minta ditindak). Karena masyarakat membuat kegiatan itu untuk pangannya dia, bukan untuk bisnis. Anaknya (Kasat Sabhara) mau nambang juga tidak diterima, karena arogansi dari Kasat Sabhara," ujarnya, menambahkan.

Kapolres Blitar AKBP Fanani menyerahkan keputusan mengenai laporan anak buahnya itu ke Polda Jatim. Dia bersedia datang langsung ke Polda Jatim untuk memberikan keterangan soal polemik yang terjadi di Polres Blitar.
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020