Wali Kota Madiun Maidi menyatakan program jalur wisata sepeda sebagai upaya pemulihan ekonomi dampak COVID-9 menjadi salah satu prioritas dalam APBD Perubahan Kota Madiun tahun anggaran 2020 yang diterima dan disetujui oleh tujuh fraksi DPRD Kota Madiun untuk segera direalisasikan.
"Seperti instruksi pusat, kita harus mengerem penyebaran COVID-19, tapi juga mulai memacu untuk perekonomiannya. Karenanya, kita prioritaskan untuk keduanya itu, termasuk jalur wisata sepeda ini," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan yang didahului Penyampaian Pendapat Fraksi-Fraksi DPRD Kota Madiun Atas Raperda Kota Madiun tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 di DPRD setempat, Senin.
Menurut ia, program jalur wisata sepeda tersebut akan dikerjakan oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Penentuan jalur ditentukan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga. Kemudian perbaikan jalan menjadi urusan Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan, penerangan jadi urusan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Selain jalur wisata sepeda, program pemulihan ekonomi lainnya yang digenjot Pemkot Madiun adalah bantuan gerobak untuk UMKM melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro dan troli jualan melalui Dinas Perdagangan.
Gerobak nantinya akan digunakan kelompok UMKM kelurahan yang dilewati jalur sepeda wisata tersebut. Sedang trolinya untuk digunakan berjualan di pedestrian Jalan Pahlawan.
"Selain program ekonomi itu, tentu penanganan kesehatan selama pandemi COVID-19 juga menjadi prioritas," kata Maidi.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun saat ini sedang menyiapkan jalur sepeda wisata untuk memulihkan ekonomi masyarakatnya di tengah pandemi COVID-19. Program itu merespons tingginya animo bersepeda saat ini.
Selain itu, lajur sepeda yang sudah ada di sejumlah jalan protokol Kota Madiun sepanjang 2,8 kilometer dinilai belum dapat mengakomodasi tingginya animo masyarakat untuk bersepeda.
Guna menangkap peluang tersebut, Pemkot Madiun segera membangun lajur jalur sepeda tambahan dengan total panjang mencapai 50 kilometer. Terbagi dalam rute jalur 10 kilometer (pendek), 15 kilometer (menegah), dan 25 kilometer (panjang).
Nantinya, setiap rute sengaja dilewatkan di kampung tangguh yang ada di setiap kelurahan. Dengan melewatkan para pesepeda di kampung-kampung tersebut, harapannya kampung yang memiliki potensi wisata maupun UMKM bisa tumbuh.
Selain itu, nantinya jalur sepeda wisata tersebut juga akan diintegrasikan ke sejumlah destinasi wisata di Kota Madiun. Mulai kawasan pertanian Peceland, ruang terbuka hijau, objek wisata religi, hingga taman Sumber Umis, dan Pahlawan Street Center.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Seperti instruksi pusat, kita harus mengerem penyebaran COVID-19, tapi juga mulai memacu untuk perekonomiannya. Karenanya, kita prioritaskan untuk keduanya itu, termasuk jalur wisata sepeda ini," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan yang didahului Penyampaian Pendapat Fraksi-Fraksi DPRD Kota Madiun Atas Raperda Kota Madiun tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 di DPRD setempat, Senin.
Menurut ia, program jalur wisata sepeda tersebut akan dikerjakan oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Penentuan jalur ditentukan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga. Kemudian perbaikan jalan menjadi urusan Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan, penerangan jadi urusan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Selain jalur wisata sepeda, program pemulihan ekonomi lainnya yang digenjot Pemkot Madiun adalah bantuan gerobak untuk UMKM melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro dan troli jualan melalui Dinas Perdagangan.
Gerobak nantinya akan digunakan kelompok UMKM kelurahan yang dilewati jalur sepeda wisata tersebut. Sedang trolinya untuk digunakan berjualan di pedestrian Jalan Pahlawan.
"Selain program ekonomi itu, tentu penanganan kesehatan selama pandemi COVID-19 juga menjadi prioritas," kata Maidi.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun saat ini sedang menyiapkan jalur sepeda wisata untuk memulihkan ekonomi masyarakatnya di tengah pandemi COVID-19. Program itu merespons tingginya animo bersepeda saat ini.
Selain itu, lajur sepeda yang sudah ada di sejumlah jalan protokol Kota Madiun sepanjang 2,8 kilometer dinilai belum dapat mengakomodasi tingginya animo masyarakat untuk bersepeda.
Guna menangkap peluang tersebut, Pemkot Madiun segera membangun lajur jalur sepeda tambahan dengan total panjang mencapai 50 kilometer. Terbagi dalam rute jalur 10 kilometer (pendek), 15 kilometer (menegah), dan 25 kilometer (panjang).
Nantinya, setiap rute sengaja dilewatkan di kampung tangguh yang ada di setiap kelurahan. Dengan melewatkan para pesepeda di kampung-kampung tersebut, harapannya kampung yang memiliki potensi wisata maupun UMKM bisa tumbuh.
Selain itu, nantinya jalur sepeda wisata tersebut juga akan diintegrasikan ke sejumlah destinasi wisata di Kota Madiun. Mulai kawasan pertanian Peceland, ruang terbuka hijau, objek wisata religi, hingga taman Sumber Umis, dan Pahlawan Street Center.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020