Banyuwangi Pamerkan UMKM dan Seni Budaya di Surabaya
Sabtu, 12 April 2014 19:17 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memamerkan berbagai produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah, serta seni budaya khas daerahnya kepada masyarakat di Surabaya pada 11-12 April 2014.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang ditemui di sela-sela pameran di Taman Budaya Jatim di Surabaya, Sabtu mengatakan kegiatan itu bertujuan meningkatkan kepedulian publik sekaligus promosi wisata dan UMKM daerahnya.
"Kami bawa semuanya ke Surabaya, ada produk olahan sayur, ikan sampai temulawak produksi UMKM Banyuwangi. Ada juga batik, kerajinan, kuliner, dan banyak lagi. Saya harap laris dan bisa ada pesanan jarak jauh, karena sudah ada kartu nama dari UMKM-UMKM yang disediakan," katanya.
Selain berbelanja, para pengunjung yang datang ke Taman Budaya Jatim juga dihibur dengan berbagai kesenian tradisional Banyuwangi, seperti tari gandrung, barong dan janger.
Saat ini, menurut Anas, UMKM termasuk penopang gerak perekonomian Banyuwangi dengan jumlah mencapai sekitar 296.000 unit dan menyerap lebih kurang 501.379 orang tenaga kerja.
Dengan gelontoran kredit dari perbankan ke sektor UMKM Banyuwangi yang menembus angka Rp1 triliun, membuat sektor ini menjadi salah satu penyangga bagi gerak perekonomian di "Bumi Blambangan".
"Pemkab Banyuwangi sudah ada MoU dengan perbankan terkait fasilitasi kredit ke UMKM. Jadi, sektor ini bisa mudah mendapat akses pembiayaan sehingga usahanya bisa tumbuh," ujarnya.
Selain dorongan pembiayaan, fasilitasi berupa pendampingan dan promosi giat dilakukan secara berkala oleh dinas terkait, termasuk pelatihan manajemen pemasaran dan diversifikasi usaha.
"Bahkan ada materi penataan toko untuk UMKM yang bergerak di sektor perdagangan agar toko mereka nyaman dan tidak kalah bersaing dengan ritel modern yang memang sudah kami batasi pertumbuhannya," jelas Anas.
Ia menambahkan pendampingan pemasaran berbasis dalam jaringan (online) juga dilakukan, karena di Banyuwangi sudah ada komunitas pegiat teknologi informasi yang dilibatkan untuk melatih dan mendampingi UMKM yang ingin membangun pemasaran melalui online.
"Dari sisi produk, UMKM kami dorong punya nilai tambah. Nelayan misalnya, tidak hanya cari ikan dan dijual, tapi sebagian ada yang diolah jadi kerupuk atau bakso ikan. Sudah banyak produknya, sebagian kami bawa untuk dipamerkan," kata bupati. (*)