Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menggelar perkenalan untuk ratusan mahasiswa baru secara dalam jaringan (daring/online) dan luar jaringan (luring/offline) karena belum berakhirnya pandemi COVID-19.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kehumasan UWKS Bambang Yunarko M.H. di Surabaya, Senin, mengatakan perkenalan mahasiswa baru tersebut mengacu surat edaran dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII.
"Dari SE itu perkenalan harus dilakukan secara daring. Tapi kami melakukan semidaring, yang artinya tetap ada pertemuan dan diikuti perwakilan dari mahasiswa baru," katanya.
Bambang mengatakan digelarnya perkenalan semidaring agar mahasiswa paham masa orientasi di UWKS dilakukan dengan cara pembinaan dan mengakhiri perpeloncoan.
"Karena perpeloncoan hanya berujung pada kematian. Untuk itu, kami ambil secara semidaring dan luring. Ada sebanyak 100 mahasiswa yang ikut luring, sementara 600 mahasiswa ikut melalui luring," katanya.
UWKS memprioritaskan pengenalan fakultas dan akademik kepada mahasiswa, selain juga pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
"Kami memberikan pembekalan terkait pembuatan PKM. Kami menargetkan ada 250 proposal PKM yang diterima Dikti," ujarnya.
Mengenai sistem pembelajaran ke depan, pihak UWKS masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami tunggu pembelajaran seperti apa. Paling tidak masih daring sampai 2021. Kami menunggu pemerintah sebab nyawa dari mahasiswa, dosen dan karyawan sangat penting," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kehumasan UWKS Bambang Yunarko M.H. di Surabaya, Senin, mengatakan perkenalan mahasiswa baru tersebut mengacu surat edaran dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII.
"Dari SE itu perkenalan harus dilakukan secara daring. Tapi kami melakukan semidaring, yang artinya tetap ada pertemuan dan diikuti perwakilan dari mahasiswa baru," katanya.
Bambang mengatakan digelarnya perkenalan semidaring agar mahasiswa paham masa orientasi di UWKS dilakukan dengan cara pembinaan dan mengakhiri perpeloncoan.
"Karena perpeloncoan hanya berujung pada kematian. Untuk itu, kami ambil secara semidaring dan luring. Ada sebanyak 100 mahasiswa yang ikut luring, sementara 600 mahasiswa ikut melalui luring," katanya.
UWKS memprioritaskan pengenalan fakultas dan akademik kepada mahasiswa, selain juga pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
"Kami memberikan pembekalan terkait pembuatan PKM. Kami menargetkan ada 250 proposal PKM yang diterima Dikti," ujarnya.
Mengenai sistem pembelajaran ke depan, pihak UWKS masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami tunggu pembelajaran seperti apa. Paling tidak masih daring sampai 2021. Kami menunggu pemerintah sebab nyawa dari mahasiswa, dosen dan karyawan sangat penting," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020