Serangan hama wereng yang terjadi di sebuah wilayah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir telah merugikan petani ratusan juta.
"Berdasarkan data kami, dari 3.800 hektare tanaman padi yang berada di Glagah sedikitnya 1.300 hektare sudah dipanen, dan sekitar 14 hektare yang gagal panen atau puso, sehingga kerugian mencapai ratusan juta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tanaman Pangan Holtikultuira dan Perkebunan Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Sawin, saat dikonfrimasi di Lamongan, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya bersama penyuluh hingga kini terus melakukan pemantauan pengendalian bersama petani dengan melakukan penyemprotan menggunakan pestisida agar hama wereng yang ada tidak meluas.
Sebelumnya, Mujazin, salah satu petani dari Desa Margoanyar, Kecamatan Glagah, mengatakan puluhan hektare lahan padi di 29 desa rusak akibat serangan hama yang sulit ditanggulangi, meski telah melakukan berbagai upaya, seperti menyemprot pestisida hingga pemberian obat.
Baca juga: Petani Madiun merugi akibat serangan hama wereng jelang panen
Baca juga: Dinas Pertanian Tulungagung Pantau Serangan Hama Wereng
"Banyak tanaman yang berusia 75 hari kondisinya mengering dan rusak parah, karena hama sudah menyebar ke seluruh bagian tubuh tanaman padi," kata Mujazin, kepada wartawan.
Mujazin mengakui, tanamannya sudah rusak sejak sepekan terakhir akibat hama tersebut, akibatnya padi mengering hingga tidak berisi.
Ia menuturkan, biasanya dalam satu hektare petani bisa menghasilkan 10 ton gabah, namun akibat hama tersebut berkurang drastis, hingga gagal panen.
"Kami biasanya biasanya menghasilkan 10 ton gabah, namun saat ini rusak dan merugi sekitar Rp10 juta. Akibatnya, sebagian dari kami memilih panen dini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Berdasarkan data kami, dari 3.800 hektare tanaman padi yang berada di Glagah sedikitnya 1.300 hektare sudah dipanen, dan sekitar 14 hektare yang gagal panen atau puso, sehingga kerugian mencapai ratusan juta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tanaman Pangan Holtikultuira dan Perkebunan Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Sawin, saat dikonfrimasi di Lamongan, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya bersama penyuluh hingga kini terus melakukan pemantauan pengendalian bersama petani dengan melakukan penyemprotan menggunakan pestisida agar hama wereng yang ada tidak meluas.
Sebelumnya, Mujazin, salah satu petani dari Desa Margoanyar, Kecamatan Glagah, mengatakan puluhan hektare lahan padi di 29 desa rusak akibat serangan hama yang sulit ditanggulangi, meski telah melakukan berbagai upaya, seperti menyemprot pestisida hingga pemberian obat.
Baca juga: Petani Madiun merugi akibat serangan hama wereng jelang panen
Baca juga: Dinas Pertanian Tulungagung Pantau Serangan Hama Wereng
"Banyak tanaman yang berusia 75 hari kondisinya mengering dan rusak parah, karena hama sudah menyebar ke seluruh bagian tubuh tanaman padi," kata Mujazin, kepada wartawan.
Mujazin mengakui, tanamannya sudah rusak sejak sepekan terakhir akibat hama tersebut, akibatnya padi mengering hingga tidak berisi.
Ia menuturkan, biasanya dalam satu hektare petani bisa menghasilkan 10 ton gabah, namun akibat hama tersebut berkurang drastis, hingga gagal panen.
"Kami biasanya biasanya menghasilkan 10 ton gabah, namun saat ini rusak dan merugi sekitar Rp10 juta. Akibatnya, sebagian dari kami memilih panen dini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020