Komisi Pemilihan Umum Kota Blitar, Jawa Timur, mengungkapkan tiga bakal pasangan calon yang maju lewat jalur perseorangan di Pemilihan Kepala Daerah Kota Blitar tahun 2020 belum memenuhi syarat minimal dukungan di tahap awal.

"Kalau di tahap awal mereka dipastikan tidak lolos, artinya belum memenuhi syarat minimal dukungan," kata Ketua KPU Kota Blitar Choirul Umam di Blitar, Senin.

Pihaknya telah melakukan rapat pleno rekapitulasi hasil verifikasi faktual data dukungan dari ketiga bakal pasangan calon yang maju dari jalur perseorangan di Pilkada 2020 yang digelar serentak.

Dari ketiganya, belum ada yang berhasil memenuhi syarat minimal dukungan yang telah ditetapkan oleh KPU Kota Blitar yakni 11.355 dukungan.

Hasil verifikasi, untuk pasangan Sumari - Edi Widodo mengumpulkan 1.987 dukungan, pasangan Purnawan Buchori - Indri Kuswati mengumpulkan 5.883 dukungan dan pasangan Lisminingsih - Teteng Rukmocondrono mengumpulkan 5.469 dukungan.

KPU Kota Blitar juga masih memberikan batasan waktu untuk perbaikan dukungan hingga batas akhir 27 Juli 2020. Jika hingga batas akhir penyerahan dukungan tersebut, mereka bisa menyerahkan sesuai dengan jumlah kekurangan, akan dilakukan verifikasi dan jika lolos bisa ke tahap selanjutnya.

Ia juga menegaskan tim telah melakukan verifikasi dukungan dari pasangan bakal calon yang maju dari jalur perseorangan tersebut. Dengan itu, dipastikan dukungan yang diberikan tidak ganda.

"Sudah terverifikasi dukungan ganda ketika kami datang ke pendukung. Kami proses verifikasi mulai kesesuaian berkas dukungan dan KTP," ujarnya menegaskan.

Pihaknya juga akan mengadakan pertemuan dengan tiga pasangan tersebut rapat koordinasi untuk penyerahan dukungan. Rencananya, kegiatan digelar di kantor KPU Kota Blitar, pada Selasa (21/7).

Sementara itu, terkait dengan kegiatan pencocokan dan penelitian jumlah pemilih di Kota Blitar, Choirul mengatakan hingga kini juga terus dilakukan. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pilkada Kota Blitar 2020 datang ke rumah warga guna memastikan apakah ada yang belum masuk di data atau belum.

Namun, ia mengakui di masa pandemik COVID-19, proses pencocokan dan penelitian data pemilih menemui kendala, seperti adanya daerah yang terpaksa dilakukan lockdown atau isolasi daerah, sehingga warga dari luar daerah tidak bisa masuk dan begitu juga sebaliknya. Hal itu karena adanya temuan warga positif COVID-19 di Kota Blitar.

"Jadi, kami terus koordinasi dengan gugus tugas baik di wilayah kota, kecamatan hingga kelurahan. Kondisi hari ini di beberapa kelurahan ada yang merah, jadi kami inisiatif koordinasi dengan gugus tugas dan meminta petugas untuk lebih berhati-hati termasuk minta rekomendasi gugus tugas apakah perlu masuk ke wilayah tersebut atau tidak," ujar dia.

Pihaknya juga intensif mengadakan komunikasi dengan PPDP dalam pelaksanaan pencocokan dan penelitian data pemilih. PPDP juga bisa koordinasi dengan RT setempat, untuk solusi terbaik jika ada kendala di lapangan.

Ia berharap, pelaksanaan pilkada di Kota Blitar yang juga digelar serentak dengan daerah lain di seluruh Indonesia pada Desember 2020, bisa berlangsung dengan lancar.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020