Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mendatangkan sekitar 5.000 unit PCR (polymerase chain reaction) untuk pemeriksaan tes usap masif warga yang masuk kelompok ODR (orang dengan risiko), ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan) maupun mereka yang telah dinyatakan positif corona atau COVID-19.

"Materialnya (PCR dan reagen untuk COVID-19) masih diupayakan untuk didatangkan," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung Sukaji dikonfirmasi awak media di Tulungagung, Senin.

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Tulungagung pastikan reagen tes usap dalam kondisi baik

Ia tidak merinci besaran anggaran yang dialokasikan untuk pembelian alat PCR itu, namun sumber internal menyebut biaya pengadaan PCR tes dan kelengkapannya ini sekitar Rp7 miliar lebih.

Sukaji menyebut kebutuhan anggaran telah disetujui dan telah ditindaklanjuti dengan melakukan pengadaan ke penyedia yang menjadi rekanan. "Kita tahu PCR tes ini harganya mahal dan barangnya langka," ujarnya.

Baca juga: Di Tulungagung hanya satu kecamatan yang masih "kuning"

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung selama dua pekan terakhir intensif melakukan tes usap keliling, seiring telah tersedianya mesin laboratorium untuk menguji sampel lendir tenggorokan di RSUD dr. Iskak dan mendeteksi ada/tidaknya virus SARS-Cov-2, berikut sarana mobil PCR keliling Safe Indonesia yang diluncurkan akhir pekan lalu

Operasional mobil PCR keliling ini pada dua pekan awal efektif mendeteksi 106 kasus corona COVID-19 baru, hasil penelusuran pasien OTG, PDP, maupun ODR yang kontak erat dengan pasien positif corona.

Baca juga: Tulungagung konfirmasi 41 kasus baru COVID-19, tertinggi selama pandemi

Tidak hanya menemukan banyak kasus dalam tempo kurang dari sepekan, mesin PCR keliling memudahkan pendeteksian pasien positif corona yang sembuh.

Kendati keakurasian uji sampel tes usap tenggorokan itu sempat diragukan seiring terkuaknya fakta ribuan reagen COVID-19 yang rusak, tes usap masif tetap menjadi opsi pemerintah daerah bersama tim kesehatan setempat untuk melanjutkan tes usap secara masif. Namun, terfokus ke lingkaran terdekat atau kontak erat pasien positif COVID-19 maupun yang masuk kelompok rentak.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020