Dalam peta sebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, hingga saat ini (Ahad, 21/6) hanya satu kecamatan yang berstatus masih "kuning" atau belum ada satupun pasien terkonfirmasi positif SARS-Cov-2.
Wilayah tingkat kecamatan yang masih cukup "steril" itu sebagaimana file peta sebaran yang bisa diakses laman resmi GGTP Tulungagung maupun GTPP Jatim, adalah di Kecamatan Pucanglaban.
Satu wilayah yang ada di ujung selatan bagian timur Kabupaten Tulungagung. Daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar dengan topografi bergunung dan cukup jauh dari wilayah perkotaan.
"Di Pucanglaban ini statusnya kuning karena di sana belum ada yang terkonfirmasi positif (COVID-19). Data yang ada merujuk warga berstatus ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 10 orang, dan PDP (pasien dalam pengawasan) tujuh orang. Untuk kasus positif, nol," papar Galih.
Kondisi ini jauh beda dengan sebaran kasus terkonfirmasi positif corona di 18 kecamatan lain (total ada 19 kecamatan) yang sejauh ini telah tembus angka 221 kasus.
Tiga kecamatan wilayah Tulungagung yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pucanglaban, yakni Kecamatan Rejotangan ada enam kasus positif COVID, kemudian Kecamatan Ngunut sebanyak delapan kasus dan Kecamatan Kalidawir sebanyak tujuh kasus.
Kecamatan dengan sebaran kasus COVID-19 terbanyak di daerah itu sementara tercatat di Kecamatan Kedungwaru yang ada di wilayah perkotaan dengan 34 kasus.
Disusul Kecamatan Karangrejo dengan 27 kasus, Sumbergempol 25 kasus, Boyolangu 20 kasus, serta Bandung dan Gondang masing-masing 16 kasus.
Delapan kecamatan lain memiliki sebaran bervariasi mulai 1-15 kasus.
"Yang menjadi perhatian itu selain kasus positif adalah angka PDP dan ODP di Tulungagung yang cukup tinggi. PDP secara keseluruhan saat ini ada 638 kasus terkonfirmasi, sementara ODP sebanyak 1.450 orang," katanya.
Selain lonjakan kasus positif COVID-19 yang tinggi selama 1-2 pekan terkahir imbas swab tes masal oleh tim mobile PCR Safe Indonesia yang dikendalikan tim laborat mikrobiologi RSUD dr. Iskak, angka kesembuhan COVID-19 di daerah ini hingga berita ini ditulis mencapai 58 orang pasien.
Prosentasenya dibanding angka kasus yang telah mencapai 221 kasus adalah sekitar 26 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wilayah tingkat kecamatan yang masih cukup "steril" itu sebagaimana file peta sebaran yang bisa diakses laman resmi GGTP Tulungagung maupun GTPP Jatim, adalah di Kecamatan Pucanglaban.
Satu wilayah yang ada di ujung selatan bagian timur Kabupaten Tulungagung. Daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar dengan topografi bergunung dan cukup jauh dari wilayah perkotaan.
"Di Pucanglaban ini statusnya kuning karena di sana belum ada yang terkonfirmasi positif (COVID-19). Data yang ada merujuk warga berstatus ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 10 orang, dan PDP (pasien dalam pengawasan) tujuh orang. Untuk kasus positif, nol," papar Galih.
Kondisi ini jauh beda dengan sebaran kasus terkonfirmasi positif corona di 18 kecamatan lain (total ada 19 kecamatan) yang sejauh ini telah tembus angka 221 kasus.
Tiga kecamatan wilayah Tulungagung yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pucanglaban, yakni Kecamatan Rejotangan ada enam kasus positif COVID, kemudian Kecamatan Ngunut sebanyak delapan kasus dan Kecamatan Kalidawir sebanyak tujuh kasus.
Kecamatan dengan sebaran kasus COVID-19 terbanyak di daerah itu sementara tercatat di Kecamatan Kedungwaru yang ada di wilayah perkotaan dengan 34 kasus.
Disusul Kecamatan Karangrejo dengan 27 kasus, Sumbergempol 25 kasus, Boyolangu 20 kasus, serta Bandung dan Gondang masing-masing 16 kasus.
Delapan kecamatan lain memiliki sebaran bervariasi mulai 1-15 kasus.
"Yang menjadi perhatian itu selain kasus positif adalah angka PDP dan ODP di Tulungagung yang cukup tinggi. PDP secara keseluruhan saat ini ada 638 kasus terkonfirmasi, sementara ODP sebanyak 1.450 orang," katanya.
Selain lonjakan kasus positif COVID-19 yang tinggi selama 1-2 pekan terkahir imbas swab tes masal oleh tim mobile PCR Safe Indonesia yang dikendalikan tim laborat mikrobiologi RSUD dr. Iskak, angka kesembuhan COVID-19 di daerah ini hingga berita ini ditulis mencapai 58 orang pasien.
Prosentasenya dibanding angka kasus yang telah mencapai 221 kasus adalah sekitar 26 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020