Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melakukan rapid test atau tes cepat untuk deteksi virus Corona jenis baru (COVID-19) terhadap ratusan santri Ponpes Darussalam Mekar Agung di Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari.
Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi mengatakan rapid test massal tersebut dilakukan guna merespon dibukanya kembali aktivitas pesantren setelah libur sekitar dua bulan karena pandemik.
"Ada 381 santri yang ikut rapid test. Hasilnya, semuanya nonreaktif," ujar Muhammad Zahrowi di Madiun, Selasa.
Ia menjelaskan sejatinya ada 483 santri yang dijadwalkan tiba di Ponpes Darussalam Mekar Agung. Namun, tim gugus tugas belum memperoleh kepastian datang tidaknya sebanyak 102 santri yang lainnya.
Santri yang telah datang, selain harus menjalani rapid test juga dikarantina oleh pihak ponpes.
Pihak gugus tugas bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Madiun terus berkoordinasi dengan pengurus ponpes untuk memantau kondisi belajar dan mengajar para santri di lingkungan ponpes setempat saat masa normal baru.
Gugus tugas meminta pengurus santri dan para santri disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di ponpes.
Adapun kesiapan yang dilakukan ponpes untuk penerapan normal baru di antaranya, pembuatan sejumlah pos pantau dan posko kesehatan di lingkungan ponpes.
Di dalam lingkungan ponpes, para santri juga wajib menerapkan protokol kesehatan. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan tetap menjaga jarak. Selain itu, santri juga dilarang keluar dari area pondok. Bagi santri yang akan keluar pondok, mereka wajib melapor kepada petugas yang setiap hari akan berjaga.
Upaya-upaya tersebut terus dilakukan selama masa normal baru guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan ponpes yang ada di wilayah Kabupaten Madiun. Sehingga, para santri dapat tenang dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Data Gugus Tugas mencatat, hingga 16 Juni 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Madiun mencapai 34 orang. Dari sebanyak 34 pasien COVID-19 itu, sebanyak 23 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 11 orang lainnya masih menjalani perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi mengatakan rapid test massal tersebut dilakukan guna merespon dibukanya kembali aktivitas pesantren setelah libur sekitar dua bulan karena pandemik.
"Ada 381 santri yang ikut rapid test. Hasilnya, semuanya nonreaktif," ujar Muhammad Zahrowi di Madiun, Selasa.
Ia menjelaskan sejatinya ada 483 santri yang dijadwalkan tiba di Ponpes Darussalam Mekar Agung. Namun, tim gugus tugas belum memperoleh kepastian datang tidaknya sebanyak 102 santri yang lainnya.
Santri yang telah datang, selain harus menjalani rapid test juga dikarantina oleh pihak ponpes.
Pihak gugus tugas bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Madiun terus berkoordinasi dengan pengurus ponpes untuk memantau kondisi belajar dan mengajar para santri di lingkungan ponpes setempat saat masa normal baru.
Gugus tugas meminta pengurus santri dan para santri disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di ponpes.
Adapun kesiapan yang dilakukan ponpes untuk penerapan normal baru di antaranya, pembuatan sejumlah pos pantau dan posko kesehatan di lingkungan ponpes.
Di dalam lingkungan ponpes, para santri juga wajib menerapkan protokol kesehatan. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan tetap menjaga jarak. Selain itu, santri juga dilarang keluar dari area pondok. Bagi santri yang akan keluar pondok, mereka wajib melapor kepada petugas yang setiap hari akan berjaga.
Upaya-upaya tersebut terus dilakukan selama masa normal baru guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan ponpes yang ada di wilayah Kabupaten Madiun. Sehingga, para santri dapat tenang dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Data Gugus Tugas mencatat, hingga 16 Juni 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Madiun mencapai 34 orang. Dari sebanyak 34 pasien COVID-19 itu, sebanyak 23 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 11 orang lainnya masih menjalani perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020