Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, siap mempercepat masa tanam padi pada musim kering tahun 2020 guna mendukung stok pangan nasional dan mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau dan pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Ngawi Marsudi mengatakan percepatan masa tanam tersebut sesuai dengan instruksi Kementerian Pertanian maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Produksi pangan tidak boleh berhenti meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Kami pastikan bulan (Juni) ini sudah mulai tanam lagi untuk musim kemarau," ujarnya di Ngawi, Jumat.

Menurut dia, pada musim kemarau tahun ini, produksi padi di Ngawi ditargetkan mencapai 247 ribu ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan target tanamnya mencapai luas 40.736 hektare dari total luas lahan 50.197 hektare yang tersedia.

Dengan jumlah tersebut, Pemkab Ngawi optimistis menjadi lima daerah penyangga pangan di Provinsi Jatim, selain Kabupaten Tulungagung, Nganjuk, Jember, dan Tuban.

Sesuai data, produksi padi di Kabupaten Ngawi pada tahun 2019 mencapai sebanyak 777.190 ton gabah kering giling (GKG).

Angka itu menempatkan Ngawi di urutan kedua daerah paling produktif se-Provinsi Jatim. Ngawi telah menyumbang sekitar 8 persen dari total produksi padi di Jatim sebesar 9,5 juta ton.

Guna memperlancar percepatan proses tanam, pihaknya meminta petani mempersiapkan segalanya dengan baik seperti melakukan pembibitan di luar lahan tanam. Hal itu agar lahan tanam siap ditanami dengan segera.

Diproyeksikan produktivitas pada musim panen mendatang dapat meningkat dari 6,3 ton menjadi 6,4 ton per hektarenya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menginstruksikan percepatan masa tanam padi pada musim kemarau pada tahun ini di daerah lumbung pangan.

Adapun percepatan itu dimaksudkan untuk mengantisipasi krisis pangan di tengah pandemi COVID-19 dan musim kemarau.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020