Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, langsung menutup dan menghentikan aktivitas pasar rakyat atau Pasar Krempyeng di Jalan Gubernur Suryo, setelah adanya temuan sejumlah pedagang positif terinfeksi COVID-19.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik drg Saifudin Ghozali di Gresik, Kamis, mengatakan temuan jumlah pasien positif di Pasar Kempryeng tersebut tercatat mencapai 10 pedagang dan menyumbang jumlah pasien tertinggi pada Kamis ini.

Ia mengatakan penutupan Pasar Krempyeng Gresik yang juga pusat ekonomi rakyat di Kabupaten Gresik itu dilakukan sementara selama tujuh hari terhitung mulai 11 hingga 18 Juni 2020.

"Penutupan Pasar Krempyeng ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini," kata Saifudin yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik itu.

Ia mengatakan dengan tambahan pasien positif dari pasar itu, total jumlah terkonfirmasi hari ini naik drastis 19 kasus, masing-masing dari klaster Pasar Krempyeng, Klaster Surabaya, Tranmisis lokal, dan sisanya masih dalam pendalaman.

Secara keseluruhan jumlah pasien positif di Kabupaten Gresik kini mencapai 266 orang, dengan rincian yang masih dirawat 196 orang, sembuh 43 orang, dan meninggal dunia 27 orang.

"Meski hari ini ada tambahan pasien positif cukup tinggi 19 orang, namun hari ini juga ada kabar baik empat pasien sembuh, masing-masing dari Kecamatan Kebomas 2 orang, dan sisanya dari Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Gresik," kata Saifudin.

Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Gresik kini mencapai 343 pasien, dalam pengawasan 175 orang, selesai pengawasan 159 orang dan meninggal sembilan orang.

Selanjutnya Orang Dalam Risiko (ODR) mencapai 1.148 orang, ODR lepas pengawasan 1.111 orang dan orang tanpa gejala (OTG) tercatat 285 orang.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020