Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, kembali menggelar tes cepat massal di sembilan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan, dengan menyasar ratusan pedagang dan pengunjung pasar tradisional serta pusat perbelanjaan.
"Enam orang yang hasil tes cepat menunjukkan reaktif itu langsung diisolasi mandiri. Ada tiga pria dan tiga perempuan. Selanjutnya akan dilakukan protokol COVID-19, yaitu dites usap atau swab tenggorokan," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono di Banyuwangi.
Menurut dia, tes cepat di sembilan titik pasar dan pusat perbelanjaan itu menyasar 354 pedagang dan pengunjung. Lokasi tes cepat itu adalah Pasar Banyuwangi, Pasar Genteng, Mitra Rogojampi, Vionata, Ramayana, Mitra Jajag, KDS Genteng, Pasar Rogojampi dan Sun East Mall.
"Tempat-tempat itu bisa dibilang sebagai pusat aktivitas warga Banyuwangi, makanya kami sasar. Ditemukan enam orang reaktif, yaitu dua orang di Pasar Banyuwangi, tiga orang di Pasar Rogojampi dan satu orang di swalayan Mitra Rogojampi," katanya.
Rio (sapaan akrabnya) menjelaskan, tidak semua orang di pasar tradisional dan swalayan serta mal diminta menjalani tes cepat, namun petugas memprioritaskan warga yang berusia lanjut, sekitar 45 tahun ke atas.
"Sebelumnya, mereka kami cek suhu tubuh, dan kami minta mereka mengikuti tes cepat. Bagi masyarakat yang tidak memakai masker dan berkerumun, juga kami arahkan tes cepat dan sekaligus untuk 'shock therapy' agar disiplin memakai masker," ucapnya.
Rio menambahkan, tes cepat massal digelar untuk mencegah penularan Coronavirus di wilayahnya, karena, menurut dia, pusat-pusat perbelanjaan rawan menjadi klaster baru karena dipadati orang dalam sepekan terakhir bulan Ramadhan.
"Seminggu terakhir ini, orang terus memadati pasar dan swalayan. Oleh karena itu, kami waspadai pusat-pusat perdagangan untuk mencegah klaster baru virus corona," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan setempat juga melakukan tes massal kepada 225 tenaga kesehatan di seluruh wilayah Banyuwangi, dan hasinnya juga ada 22 orang tenaga medis menunjukkan reaktif.
"Ada 22 orang yang reaktif, langsung diisolasi mandiri dan sudah dilakukan tes swab, saat ini tinggal menunggu hasilnya. Setelah Lebaran, kami terus mengagendakan tes cepat massal untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penularan COVID-19," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Enam orang yang hasil tes cepat menunjukkan reaktif itu langsung diisolasi mandiri. Ada tiga pria dan tiga perempuan. Selanjutnya akan dilakukan protokol COVID-19, yaitu dites usap atau swab tenggorokan," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono di Banyuwangi.
Menurut dia, tes cepat di sembilan titik pasar dan pusat perbelanjaan itu menyasar 354 pedagang dan pengunjung. Lokasi tes cepat itu adalah Pasar Banyuwangi, Pasar Genteng, Mitra Rogojampi, Vionata, Ramayana, Mitra Jajag, KDS Genteng, Pasar Rogojampi dan Sun East Mall.
"Tempat-tempat itu bisa dibilang sebagai pusat aktivitas warga Banyuwangi, makanya kami sasar. Ditemukan enam orang reaktif, yaitu dua orang di Pasar Banyuwangi, tiga orang di Pasar Rogojampi dan satu orang di swalayan Mitra Rogojampi," katanya.
Rio (sapaan akrabnya) menjelaskan, tidak semua orang di pasar tradisional dan swalayan serta mal diminta menjalani tes cepat, namun petugas memprioritaskan warga yang berusia lanjut, sekitar 45 tahun ke atas.
"Sebelumnya, mereka kami cek suhu tubuh, dan kami minta mereka mengikuti tes cepat. Bagi masyarakat yang tidak memakai masker dan berkerumun, juga kami arahkan tes cepat dan sekaligus untuk 'shock therapy' agar disiplin memakai masker," ucapnya.
Rio menambahkan, tes cepat massal digelar untuk mencegah penularan Coronavirus di wilayahnya, karena, menurut dia, pusat-pusat perbelanjaan rawan menjadi klaster baru karena dipadati orang dalam sepekan terakhir bulan Ramadhan.
"Seminggu terakhir ini, orang terus memadati pasar dan swalayan. Oleh karena itu, kami waspadai pusat-pusat perdagangan untuk mencegah klaster baru virus corona," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan setempat juga melakukan tes massal kepada 225 tenaga kesehatan di seluruh wilayah Banyuwangi, dan hasinnya juga ada 22 orang tenaga medis menunjukkan reaktif.
"Ada 22 orang yang reaktif, langsung diisolasi mandiri dan sudah dilakukan tes swab, saat ini tinggal menunggu hasilnya. Setelah Lebaran, kami terus mengagendakan tes cepat massal untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penularan COVID-19," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020