Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim bantuan sebanyak 1.000 alat rapid test atau pemeriksaan cepat virus corona (COVID-19) untuk menyelidiki klaster atau penularan yang diinformasikan berasal dari Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan.    

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan telah memerintahkan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Kohar Hari Santoso Sp.An untuk turun langsung ke Desa Temboro, Magetan.

"Dr Kohar sudah berangkat ke Temboro sekitar magrib tadi dengan membawa 1.000 alat rapid test dan 2.000 paket masker untuk dibagikan kepada masyarakat di Temboro, Magetan," kata Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam.

Baca juga: Pemkab Magetan lakukan "rapid test" 227 santri Malaysia

Diperoleh informasi sebanyak 43 warga negara Malaysia yang tercatat sebagai santri di Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di negara asalnya.

Gubernur Khofifah melakukan konferensi video dengan Bupati Magetan Suprawoto dan diperoleh keterangan sebanyak 200 lebih santri Ponpes Al Fatah Temboro asal Malaysia pada beberapa waktu lalu diperbolehkan pulang setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: Puluhan santri Ponpes Temboro asal Malaysia positif COVID-19, Pemkab Magetan lakukan pelacakan

Bupati Suprawoto menjelaskan, ada 400 lebih santri asal Malaysia yang saat ini sedang menuntut ilmu di Ponpes Al Fatah Temboro. Setelah melalui pemeriksaan kesehatan, sekitar 200 orang dipulangkan. 

"Sisanya, sebanyak 227 santri asal Malaysia sampai sekarang masih berada di lingkungan Ponpes Al Fatah," katanya.

Baca juga: Malaysia umumkan klaster COVID-19 dari Magetan

Hanya saja, lanjut Suprawoto, pemeriksaan kesehatan terhadap para santri di Ponpes Al Fatah Temboro ketika itu tidak meliputi rapid test, karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki.       

Sampai sekarang, di Kabupaten Magetan terdata sebanyak 10 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Bupati Suprawoto menjelaskan, sembilan orang di antaranya dipastikan tertular melalui klaster Bogor, Jawa Barat. 

Tinggal satu pasien positif COVID-19 yang masih dirawat di RSUD Dr Soedono Madiun dan terdata sebagai warga Desa Temboro, Magetan. 

Pasien ini, menurut Suprawoto, tidak tinggal di lingkungan Ponpes Al Fatah. "Namun, beliau mengasuh ponpes lain yang juga berlokasi di Desa Temboro. Sampai sekarang masih kami selidiki asal klasternya," ujarnya.

Petugas kesehatan telah melakukan tracing terhadap 26 orang yang diketahui melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 tersebut. "Sudah dilakukan rapid test dan semuanya negatif," ucap Suprawoto.  

Gubernur Khofifah memastikan penyelidikan klaster Temboro masih terus dilakukan dengan dibantu oleh Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim yang diketuai dr Kohar Hari Santoso SpAn. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020