Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melakukan pelacakan terhadap para santri dan ustadz di Pondok Pesantren Al-Fatah Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, terkait keberadaan 43 santri ponpes setempat asal Malaysia yang dinyatakan positif COVID-19 setelah pulang dari ponpes tersebut.
"Kami sudah instruksikan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan untuk melakukan tracing dan rapid test terhadap santri-santri di Ponpes Temboro, terutama santri asal Malaysia," ujar Bupati Magetan Suprawoto saat menggelar rapat koordinasi di Posko Darurat Bencana non-alam Pandemi Corona (COVID-19) di Magetan, Senin.
Baca juga: Malaysia umumkan klaster COVID-19 dari Magetan
Menurut dia, pelacakan tersebut dilakukan menyusul adanya pemberitaan dari Otoritas Kesehatan Malaysia yang menyatakan 43 mahasiswa/santri asal Malaysia terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang dari Ponpes Al-Fatah di Temboro, Magetan.
Dengan kasus tersebut, pihak Pemerintah Malaysia telah menyebut jika Ponpes Al-Fatah di Temboro sebagai klaster baru penyebaran COVID-19 di negaranya.
Baca juga: Pemkab Magetan lakukan "rapid test" 227 santri Malaysia
Ia menjelaskan, dalam pelacakan tersebut, pihaknya melacak orang-orang yang pernah berinteraksi dengan puluhan santri atau mahasiswa dari Malaysia itu.
Oleh karena itu, Bupati Suprawoto meminta keterbukaan para santri untuk memudahkan upaya pelacakan tersebut agar kasus penyebaran COVID-19 di Magetan dapat diketahui dan dikendalikan.
Baca juga: Dinkes Magetan periksa kesehatan ribuan santri Ponpes Temboro
Bupati menambahkan, sebelumnya, Pemkab Magetan telah melakukan pelacakan atas seorang warga Desa Temboro yang dinyatakan positif COVID-19. Pasien positif tersebut saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.
Hasilnya, terdapat lebih dari 18 orang yang teridentifikasi melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 10 di Magetan yang memiliki usaha rumah indekos tersebut.
Orang-orang berinteraksi dengan pasien positif COVID-19 tersebut juga telah dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya diketahui negatif.
Sesuai data, jumlah warga Magetan yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 10 orang. Dari 10 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia, delapan lainnya telah sembuh, dan satu pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami sudah instruksikan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan untuk melakukan tracing dan rapid test terhadap santri-santri di Ponpes Temboro, terutama santri asal Malaysia," ujar Bupati Magetan Suprawoto saat menggelar rapat koordinasi di Posko Darurat Bencana non-alam Pandemi Corona (COVID-19) di Magetan, Senin.
Baca juga: Malaysia umumkan klaster COVID-19 dari Magetan
Menurut dia, pelacakan tersebut dilakukan menyusul adanya pemberitaan dari Otoritas Kesehatan Malaysia yang menyatakan 43 mahasiswa/santri asal Malaysia terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang dari Ponpes Al-Fatah di Temboro, Magetan.
Dengan kasus tersebut, pihak Pemerintah Malaysia telah menyebut jika Ponpes Al-Fatah di Temboro sebagai klaster baru penyebaran COVID-19 di negaranya.
Baca juga: Pemkab Magetan lakukan "rapid test" 227 santri Malaysia
Ia menjelaskan, dalam pelacakan tersebut, pihaknya melacak orang-orang yang pernah berinteraksi dengan puluhan santri atau mahasiswa dari Malaysia itu.
Oleh karena itu, Bupati Suprawoto meminta keterbukaan para santri untuk memudahkan upaya pelacakan tersebut agar kasus penyebaran COVID-19 di Magetan dapat diketahui dan dikendalikan.
Baca juga: Dinkes Magetan periksa kesehatan ribuan santri Ponpes Temboro
Bupati menambahkan, sebelumnya, Pemkab Magetan telah melakukan pelacakan atas seorang warga Desa Temboro yang dinyatakan positif COVID-19. Pasien positif tersebut saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.
Hasilnya, terdapat lebih dari 18 orang yang teridentifikasi melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 10 di Magetan yang memiliki usaha rumah indekos tersebut.
Orang-orang berinteraksi dengan pasien positif COVID-19 tersebut juga telah dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya diketahui negatif.
Sesuai data, jumlah warga Magetan yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 10 orang. Dari 10 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia, delapan lainnya telah sembuh, dan satu pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020