Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) melatih sebanyak 1.000 tenaga pendidikan secara daring, Senin, untuk meningkatkan kompetensi keahlian dan menambah wawasan dalam mengajar.
Rektor ITTS, Tri Arief Sardjono di sela seminar daring mengatakan pihaknya ingin memberikan motivasi kepada pendidik, bagaimana kondisi belajar daring harus dimanfaatkan, terutama di era digital dan masa-masa belajar dari rumah.
"Namun persoalan penggunaan teknologi ini belum merata. Ada yang terbatas usia, kuota terbatas, juga daerah tidak terjangkau internet," ujarnya.
Sementara dalam seminar tersebut, ITTS mengenalkan beberapa aplikasi sebagai bentuk media pembelajaran. Selain juga melatih para guru dalam menangani agresivitas permainan daring dengan pemanfaatan teknologi.
"Karena tidak ada kata terlambat belajar teknologi dan antusiasme ini lebih penting," ucapnya.
Tri berharap dengan adanya pelatihan daring ini bisa memberikan wawasan dan pelatihan peningkatan keahlian tenaga pendidik. Sekaligus mengembangkan potensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan teknologi saat ini.
"Para guru juga bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah siswanya dengan mengubah pola pikir mereka terutama pada perilaku siswa yang agresif di dunia game," katanya.
Ketua Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Surabaya, Didiek Budi Harjo, menambahkan kegiatan ini digagas karena banyak guru yang bingung dalam menangani anak-anak yang kecanduan game daring.
Anak-anak kecanduan game daring memunculkan agresifitas baik di sekolah atau rumah. Salah satu contohnya adalah karakter Indonesia yang mulai luntur yakni etika kepada orang tua.
"Kami ingin melalui kegiatan ini informasinya akan diberikan untuk melakukan pendampingan dan menangani persoalan ini," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020