Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan memastikan untuk terus melakukan razia terhadap orang-orang yang keluar rumah tanpa tujuan dengan menerapkan tindakan rapid test atau pemeriksaan cepat virus Corona (COVID-19).  

Selama tiga hari terakhir, razia dengan penindakan rapid test terhadap orang-orang yang nongkrong di warung gencar dilakukan di wilayah Kota Surabaya, menyusul data perseberan kasus pasien positif COVID-19 di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu melonjak, dari 97 orang pada 11 April hingga hari ini menjadi sebanyak 244 orang.

"Razia kami gelar bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jatim. Pangdam dan Sekdaprov Jatim pernah ikut turun melakukan razia," katanya saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam. 

Kapolda Luki menegaskan razia kali ini tidak hanya sekadar pembubaran massa yang berkumpul.

Baca juga: Kepolisian terapkan isolasi terbatas di kawasan Gresik PPI Surabaya

"Razia dengan mengamankan orang juga pernah kami lakukan karena yang bersangkutan telah terjaring berkali-kali. Sekarang penindakannya dengan rapid test," ujarnya. 

Kapolda menyebut pada hari pertama melakukan rapid test terhadap 200 orang yang terjaring razia di warung-warung dan kafe wilayah Kota Surabaya. Hari kedua, kemarin malam, menjaring sekitar 100 orang yang juga langsung dilakukan rapid test.

"Dari razia tersebut, sampai hari ini terdapat dua orang yang dinyatakan positif. Sampai sekarang masih diisiolasi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya sampai hasil swab-nya keluar," ucapnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi razia dengan penindakan rapid test yang gencar dilakukan aparat Polda Jatim. 

Baca juga: Temuan pengunjung warkop positif, Polda Jatim instruksikan polres gelar "rapid test on the spot"

Dia mengungkapkan di Kota Surabaya kemarin terkonfirmasi tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 20 orang, 11 orang di antaranya dari pasien dalam pengawasan (PDP) dan 9 orang tanpa gejala (OTG). 

Hari ini ada tambahan 30 pasien positif COVID-19, yaitu 21 orang dari PDP dan 9 OTG. 

Baca juga: Putus penyebaran COVID-19, Polres di Jatim gelar rapid test dadakan di tempat kerumunan

"Artinya kecenderungan OTG menjadi positif COVID-19 sangat signifikan. Maka tinggal di rumah adalah pilihan aman untuk memutus rantai penularan COVID-19," tuturnya.(*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020