Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, menghadirkan Ivan Putra Okta (29), seorang pemuda disabilitas yang sukses mengembangkan potensi diri dengan menggeluti berbagai bidang, untuk memotivasi anak-anak muda di Banyuwangi.

Kegiatan untuk memotivasi pemuda ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Banyuwangi dan dihadiri ratusan anak muda daerah, mulai mahasiswa, pelajar sekolah umum hingga pelajar dan para penyandang disabilitas. Mereka berkumpul untuk mendengarkan kisah perjalanan seorang pemuda dengan gangguan pendengaran yang menginspirasi itu.

"Kami mengundang Mas Ivan agar anak-anak muda Banyuwangi bisa mengambil pelajaran atas kegigihan beliau menjalani hidup, semuanya bisa asal mau berupaya dan tidak menyerah untuk memperjuangkan keinginan dan cita-cita," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno.

Pada kesempatan itu, Ivan Putra Okta membuka sesi motivasinya dengan mengajak anak-anak muda Banyuwangi untuk memahami potensi dirinya. Dengan menggunakan bahasa isyarat dan dibantu oleh seorang penerjemah, Ivan pun mengajak mereka berani untuk mengembangkan potensi itu hingga mencapai kesuksesan.

"Semua hal positif harus bisa kita lakukan meski dengan keterbatasan," kata Ivan melalui penerjemahnya.

Sebagaimana anak-anak berkebutuhan khusus lainnya, Ivan juga menjalani pendidikan di sekolah luar biasa (SLB). Bersekolah di SLB memberikan peluang yang sangat luas baginya untuk mengeksplore potensi diri.

"Saya aktif ikut kegiatan di sekolah dan menjadi lebih percaya diri. Rasa percaya diri itu terus saya pupuk dan saya bawa hingga masuk ke dunia kuliah," katanya bercerita.

Ivan sendiri melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa jurusan Design Komunikasi Visual (DKV) Unikom Bandung, dan saat ini ia berada di tahap akhir dan tengah menyelesaikan skripsi.

"Saya berupaya keras untuk bisa mengikuti kegiatan perkuliahan. Meskipun terkadang saya menemui kendala untuk memahami penjelasan dosen, namun saya mencari cara untuk tetep bisa mengikuti mata kuliah. Salah satunya dengan meminjam catatan teman untuk dibaca di rumah," ujar Ivan yang disambut tawa peserta yang hadir.

Sejak menjalani kuliah, Ivan menemukan kegiatan yang sangat disukainya yaitu  bidang fotografi. Dia pun menggelutinya dengan serius dan tidak malu ataupun minder untuk menimba ilmu dari rekan-rekannya. Hingga saat ini ia menjadi seorang fotografer profesional yang biasa menangani berbagai permintaan fotografi baik foto produk komersial, lanskap dan wedding.

"Saya bersyukur meskipun memiliki kekurangan, tapi tetap dipercaya klien untuk menangani project bahkan mereka mengapresiasi dengan baik. Saat ini, saya juga aktif di bidang videografi," tuturnya.

Ia juga menceritakan pengalamannya bergabung sebagai pengemudi aplikasi angkutan daring. Pekerjaan ini ditekuninya di sela aktivitas lainnya untuk menambah penghasilan.

Menurutnya, ada tantangan tersendiri bagi seorang disabilitas sepertinya untuk bisa bergabung dengan operator aplikasi tersebut. Karena selama ini masih banyak perusahaan yang belum memahami hak maupun kemampuan penyandang disabilitas dalam menggeluti berbagai profesi.

"Kebetulan saya sudah punya SIM A dan terbiasa membawa kendaraan pribadi, maka saat ada tawaran dari teman untuk ikut menjadi pengemudi daring, saya coba tapi ternyata sempat terjadi masalah saat mendaftar, karena salah satu persyaratan harus memiliki SIM D (SIM untuk disabilitas)," katanya.

Melalui sambungan facetime, Ketua Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan (YKPTI) tuna indera, Dani Azwar Anas menyampaikan apresiasinya kepada Ivan yang telah bersedia berbagi kisah dan semangat pantang menyerah kepada anak-anak muda Banyuwangi.

"Ivan adalah contoh bahwa di mana ada kemauan, tidak ada yang tidak bisa. Kerja keras dibarengi dengan inovasi juga menjadi cara untuk mempermudah pekerjaan kita," kata Dani.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020