Destinasi wisata bahari Bangsring Underwater Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi percontohan penerapan aplikasi pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh Bank Jatim.

Semua pengunjung destinasi wisata Bangsring Underwater sudah bisa menikmati pembayaran nontunai dengan lebih mudah menggunakan QRIS, yang merupakan standar kode QR untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking yang diluncurkan oleh Bank Indonesia.

"Terima kasih telah memilih Banyuwangi sebagai pilot project implementasi QRIS. Mudah-mudahan bisa berkembang dan bermanfaat banyak," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di saat menghadiri peluncuran QRIS di Banyuwangi, Senin.

Bupati Azwar Anas yang hadir dalam peluncuran QRIS menyambut baik, karena hal ini merupakan bagian dari digital ekonomi yang nyata.

Banyuwangi, kata Anas, terus mendorong terciptanya ekosistem cashless society di masyarakat, di antaranya berkolaborasi dengan Link-Aja, aplikasi layanan keuangan digital besutan BUMN.

Selain itu, juga menggandeng PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren) untuk pengelolaan jasa keuangan di lingkungan pemerintah daerah setempat.

"Selain meningkatkan akuntabilitas, elektronifikasi transaksi ikut mempercepat transformasi digital serta meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Oleh karena itu, kami senang Bank Jatim turut mendukung digitalisasi ekonomi di Banyuwangi lewat program ini," ujarnya.

Sementara itu, Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, alasan dipilihnya Banyuwangi sebagai percontohan penerapan QRIS, karena Banyuwangi merupakan daerah yang sangat inovatif dan inspiratif, hal itu dibuktikan dengan beragam penghargaan bergengsi di tingkat nasional bahkan internasional.

"QRIS dapat memperlancar sistem pembayaran nontunai secara aman dan lancar, sekaligus mendorong ekonomi keuangan digital. Di Jawa Timur sendiri baru diterapkan di Banyuwangi, khususnya di Bangsring Underwater ini yang menjadi pecontohan kami," katanya.

Melalui QRIS ini, menurut ia, pengunjung bisa melakukan pembayaran nontunai dengan semakin mudah, satu kode QRIS bisa dipindai oleh berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP), seperti Link-Aja, Gopay, OVO, DANA, Bukalapak dan lainnya.

"Tak hanya itu, sektor pariwisata Banyuwangi juga berkembang sangat pesat. Daerah ini telah menjadi primadona di Jawa Timur dan nasional yang banyak dikerumuni wisatawan. Kenapa Bangsring Underwater? Karena tempat ini salah satu ikon Banyuwangi yang telah menerapkan e-wisata, sehingga sesuai dengan misi kami mendukung digital ekonomi di Banyuwangi," paparnya.

Dengan begitu, lanjut Ferdian, pedagang tak perlu lagi menyediakan banyak kode QR untuk dipindai oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran tertentu.

"Jadi pengunjung yang menggunakan Link-Aja, Gopay, OVO, DANA, atau lainnya bisa bertransaksi lewat QRIS ini. Tinggal scan barecode yang terpasang di sini, sudah bisa bayar," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini pembayaran nontunai dengan QRIS sudah bisa digunakan untuk berbagai layanan penjualan, baik loket masuk dan warung makanan di lokasi Bangsring Underwater.

"Seperti untuk pembayaran e-ticket, sewa peralatan menyelam dan berbelanja di sebagian warung. Nantinya akan kami terapkan disemua sektor, sehingga benar-benar cashless. Semoga ini memberikan manfaat bagi Banyuwangi," kata Ferdian.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019