Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur membantu memberikan layanan trauma healing atau pemulihan trauma kepada puluhan siswa SDN Keting 02 Kabupaten Jember pascaambruknya atap ruang kelas di sekolah setempat.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal yang didampingi delapan personel polisi wanita melakukan kegiatan trauma healing kepada siswa saat proses kegiatan belajar mengajar di ruang darurat yakni mushalla dan perpustakaan pada Selasa.
"Kegiatan itu sebagai upaya membangkitkan semangat belajar, sehingga kami motivasi dengan memberikan pertanyaan dan mereka yang bisa menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah," kata Alfian.
Baca juga: Kasus ambruknya atap SDN Keting 2, Polres Jember periksa empat saksi
Ia menjelaskan, peristiwa tak terduga terjadi saat para pelajar mengikuti kegiatan latihan upacara dan tiba- tiba terdengar suara gemuruh atap ruang kelas yang baru dibangun ambruk, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena seluruh siswa berada di luar ruangan.
Saat itu jerit tangis anak- anak dan guru bersahutan, bahkan situasi panik tersebut menyisakan bekas trauma di hati dan pikiran guru siswa dan siswi SDN Keting 02 di Kecamatan Jombang tersebut.
Baca juga: Atap kelas ambruk, puluhan siswa SDN di Jember belajar di mushala
Menurutnya, para pelajar di SDN Keting 02 perlu mendapatkan pemulihan pascatrauma dan mereka memiliki semangat untuk belajar, bahkan bisa menjawab seluruh pertanyaan yang disampaikan oleh anggota polwan, sehingga mereka mendapatkan hadiah.
"Kami berharap SDN Keting 2 tetap menjaga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) jangan sampai terganggu, terutama penanganan psikis dan pemulihan trauma yang dapat mengurangi semangat belajar anak-anak," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SDN Keting 02 Sartam mengakui bahwa sebagian anak-anak dan guru masih trauma dengan kejadian ambruknya atap ruang kelas 5 yang baru selesai direnovasi.
"Anak-anak masih trauma, sehingga kami juga tidak menggunakan ruangan kelas 6 yang juga satu paket direnovasi dengan ruang kelas 5 yang ambruk itu," katanya.
Ia mengatakan, pihak sekolah melalui para guru terus memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap rajin belajar, meskipun belajar di mushalla dan perpustakaan sebagai ruang kelas darurat, agar KBM tetap berjalan.
Proyek pembangunan ruang kelas SDN Keting 02 dilakukan oleh CV Ace Mitra Utama dengan anggaran sebesar Rp297,9 juta, namun atap salah satu ruang kelas yang sudah selesai direnovasi ambruk sebelum sempat diserahterimakan kepada pihak sekolah pada Sabtu (14/12).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal yang didampingi delapan personel polisi wanita melakukan kegiatan trauma healing kepada siswa saat proses kegiatan belajar mengajar di ruang darurat yakni mushalla dan perpustakaan pada Selasa.
"Kegiatan itu sebagai upaya membangkitkan semangat belajar, sehingga kami motivasi dengan memberikan pertanyaan dan mereka yang bisa menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah," kata Alfian.
Baca juga: Kasus ambruknya atap SDN Keting 2, Polres Jember periksa empat saksi
Ia menjelaskan, peristiwa tak terduga terjadi saat para pelajar mengikuti kegiatan latihan upacara dan tiba- tiba terdengar suara gemuruh atap ruang kelas yang baru dibangun ambruk, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena seluruh siswa berada di luar ruangan.
Saat itu jerit tangis anak- anak dan guru bersahutan, bahkan situasi panik tersebut menyisakan bekas trauma di hati dan pikiran guru siswa dan siswi SDN Keting 02 di Kecamatan Jombang tersebut.
Baca juga: Atap kelas ambruk, puluhan siswa SDN di Jember belajar di mushala
Menurutnya, para pelajar di SDN Keting 02 perlu mendapatkan pemulihan pascatrauma dan mereka memiliki semangat untuk belajar, bahkan bisa menjawab seluruh pertanyaan yang disampaikan oleh anggota polwan, sehingga mereka mendapatkan hadiah.
"Kami berharap SDN Keting 2 tetap menjaga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) jangan sampai terganggu, terutama penanganan psikis dan pemulihan trauma yang dapat mengurangi semangat belajar anak-anak," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SDN Keting 02 Sartam mengakui bahwa sebagian anak-anak dan guru masih trauma dengan kejadian ambruknya atap ruang kelas 5 yang baru selesai direnovasi.
"Anak-anak masih trauma, sehingga kami juga tidak menggunakan ruangan kelas 6 yang juga satu paket direnovasi dengan ruang kelas 5 yang ambruk itu," katanya.
Ia mengatakan, pihak sekolah melalui para guru terus memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap rajin belajar, meskipun belajar di mushalla dan perpustakaan sebagai ruang kelas darurat, agar KBM tetap berjalan.
Proyek pembangunan ruang kelas SDN Keting 02 dilakukan oleh CV Ace Mitra Utama dengan anggaran sebesar Rp297,9 juta, namun atap salah satu ruang kelas yang sudah selesai direnovasi ambruk sebelum sempat diserahterimakan kepada pihak sekolah pada Sabtu (14/12).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019