Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Persamuhan Nasional Bakti Bangsa di tiga daerah di Jatim, yakni di Malang raya, Kediri raya, Kabupten Probolinggo dan Kota Probolinggo, 20-23 November 2019.

Redy Eko Prasetyo, salah seorang penggagas kegiatan itu dalam rilisnya yang diterima di Surabaya, Sabtu menjelaskan kegiatan ini mempertemukan para pembakti kampung-kampung di seluruh Nusantara, dengan melibatkan aktivis, pemerhati dan penggiat kampung.
 
"Kegiatan ini bertajuk Persamuhan dan Saling Silang Ide Pembakti Kampung, yang  sekaligus sebagai tindak lanjut dari gelaran kegiatan sebelumnya. Namun dalam kegiatan ini akan dispesifikkan pada kebutuhan lokalitas masing-masing kampung yang ditempati," katanya.

Bukan hanya itu, kata dia, saling silang ide yang menjadi titik tekan dari kegiatan ini dimaksudkan sebagai ruang dialog strategis yang mempertemukan berbagai ide, gagasan, dan kemungkinan yang bisa disinergikan satu sama lain.

Menurut dia, secara spesifik acara ini bertujuan untuk menjalin komunikasi antarpembakti kampung sehingga tercipta proses saling silang ide, penguatan ekosistem potensi antarpembakti di masing-masing kampung dan sebagai ruang security system social dalam menciptakan kampung yang kondusif, aman, dan berdaulat.

"Selain itu juga sebagai media mentransformasikan atau membumikan nilai-nilai Pancasila.
Dalam kegiatan ini akan ada materi khusus yang disampaikan oleh para ahli, antara lain Prof Dr Haryono (Kepala BPIP RI), Prof Ahmad Erani Yustika (staf khusus Presiden), Dr Riyanto MHum (Dosen UB Malang), dan juga beberapa pemantik lain," katanya.
 
Acara ini juga dipadukan dengan beberapa gelaran seni dan kreativitas kampung yang ada di tiga titik kota/kabupaten tersebut, yakni tanggal 20 November 2019 di Kediri, tanggal 21 November di Kampung Bago (Probolinggo), dan tanggal 23 November di Kampung Cempluk (Kabupaten Malang).

"Output dari kegiatan ini adalah lahirnya sinergi antarkampung yang sama-sama menggaungkan semangat kebangsaan dan keberdayaan masyarakat melalui pembangunan kampung berdasarkan isu-isu yang spesifik dan strategis sesuai karakteristik dan problematika yang dihadapi oleh masing-masing kampung. Selain itu juga untuk memperkuat jejaring antarkampung dalam spirit yang sama, yakni pembumian Pancasila semakin dalam pada kehidupan masyarakat," katanya.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019