Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas memaparkan empat acuan langkah prioritas kerja yang perlu dilakukan oleh kepala desa guna mengakselerasi pembangunan desa ke depan.
Pengarahan dan penekanan tugas kepala desa yang dihadiri oleh 130 kades terpilih pada pilkades 2019 ini, berlangsung di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
"Empat hal ini harus menjadi prioritas kades. Penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD/DD) harus dioptimalkan untuk empat program prioritas ini. Program itu adalah pelayanan publik, penanganan kemiskinan, maslaah sampah dan peningkatan ekonomi desa," ujar Bupati Anas.
Ia mengemukakan, seorang kepala desa memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya dalam mengelola desanya, untuk itu perlu ditetapkan program prioritas agar pembangunan bisa berjalan maksimal.
Azwar Anas juga meminta, agar kades memastikan urusan pelayanan publik bagi warga berjalan dengan cepat dan efisien. Pelayanan yang dilakukan, lanjutnya, harus dalam kerangka Smart Kampung yang sudah jelas SOP (standar of procedure).
"Smart Kampung sudah mulai berjalan, bapak ibu cukup melanjutkan dan meningkatkan apa yang kurang. Manfaatkan teknologi untuk mempermudah urusan, bapak ibu tidak perlu menangani sendiri tapi cukup mempekerjakan staf yang ahli di bidang ini, dan pemkab siap membantu," katanya.
Selain itu, Azwar Anas juga meminta agar desa memiliki program untuk menangani kemiskinan di wilayahnya, salah satunya dengan membuat mekanisme penanganan orang miskin, termasuk orang tua sebatang kara, orang miskin yang sakit dan tidak ada biaya, hingga anak putus sekolah.
"Kades wajib membuat SOP penanganan warga miskin. Jalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti kecamatan, dinas teknis, puskesmas, sekolah hingga Baznas. Dengan sinergi bersama semua masalah pasti ada solusinya," tuturnya.
Selanjutnya, kepala desa perlu menangani masalah sampah di wilayahnya, agar setiap desa bisa mengelola sampah dengan baik. Ia mencontohkan pengelolaan sampah yang telah dilakukan oleh Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Di desa itu mampu mengubah perilaku warga terhadap sampah dan mengelola sampah hingga menghasilkan pemasukan bagi desa.
"Urusan sampah ini harus mendapatkan perhatian dari kita semua, terutama para pemimpin wilayah. Kami tidak hanya ingin menjadi daerah yang maju tapi juga menjadi daerah yang menjaga lingkungan, salah satunya lewat kebersihan demi generasi masa depan," paparnya.
Sebagai pengungkit ekonomi desa, Bupati Anas berharap agar setiap desa bisa memunculkan destinasi wisata baru sesuai potensi desa masing-masing, dan ia meminta agar tidak perlu membangun sesuatu yang baru, namun cukup memanfaatkan yang sudah ada.
"Contohnya seperti di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, yang membuat Pasar Wit-Witan, sebuah pasar kuliner tradisional di bawah pepohonan. Idenya sederhana tapi sangat menarik dan selalu penuh pengunjung. Bisa dijadikan referensi bagi desa-desa lainnya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, para kepala terpilih juga hadir bersama dengan pasangan masing-masing (istri kepala desa.
"Kenapa hari ini saya mengundang lengkap suami dan istri? karena peran pendamping kepala desa baik istri maupun suami sangat penting dalam mendukung kesuksesan dalam memimpin. Maka saya minta agar suami istri bisa saling bersinergi dan memberi dukungan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di desa," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pengarahan dan penekanan tugas kepala desa yang dihadiri oleh 130 kades terpilih pada pilkades 2019 ini, berlangsung di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
"Empat hal ini harus menjadi prioritas kades. Penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD/DD) harus dioptimalkan untuk empat program prioritas ini. Program itu adalah pelayanan publik, penanganan kemiskinan, maslaah sampah dan peningkatan ekonomi desa," ujar Bupati Anas.
Ia mengemukakan, seorang kepala desa memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya dalam mengelola desanya, untuk itu perlu ditetapkan program prioritas agar pembangunan bisa berjalan maksimal.
Azwar Anas juga meminta, agar kades memastikan urusan pelayanan publik bagi warga berjalan dengan cepat dan efisien. Pelayanan yang dilakukan, lanjutnya, harus dalam kerangka Smart Kampung yang sudah jelas SOP (standar of procedure).
"Smart Kampung sudah mulai berjalan, bapak ibu cukup melanjutkan dan meningkatkan apa yang kurang. Manfaatkan teknologi untuk mempermudah urusan, bapak ibu tidak perlu menangani sendiri tapi cukup mempekerjakan staf yang ahli di bidang ini, dan pemkab siap membantu," katanya.
Selain itu, Azwar Anas juga meminta agar desa memiliki program untuk menangani kemiskinan di wilayahnya, salah satunya dengan membuat mekanisme penanganan orang miskin, termasuk orang tua sebatang kara, orang miskin yang sakit dan tidak ada biaya, hingga anak putus sekolah.
"Kades wajib membuat SOP penanganan warga miskin. Jalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti kecamatan, dinas teknis, puskesmas, sekolah hingga Baznas. Dengan sinergi bersama semua masalah pasti ada solusinya," tuturnya.
Selanjutnya, kepala desa perlu menangani masalah sampah di wilayahnya, agar setiap desa bisa mengelola sampah dengan baik. Ia mencontohkan pengelolaan sampah yang telah dilakukan oleh Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Di desa itu mampu mengubah perilaku warga terhadap sampah dan mengelola sampah hingga menghasilkan pemasukan bagi desa.
"Urusan sampah ini harus mendapatkan perhatian dari kita semua, terutama para pemimpin wilayah. Kami tidak hanya ingin menjadi daerah yang maju tapi juga menjadi daerah yang menjaga lingkungan, salah satunya lewat kebersihan demi generasi masa depan," paparnya.
Sebagai pengungkit ekonomi desa, Bupati Anas berharap agar setiap desa bisa memunculkan destinasi wisata baru sesuai potensi desa masing-masing, dan ia meminta agar tidak perlu membangun sesuatu yang baru, namun cukup memanfaatkan yang sudah ada.
"Contohnya seperti di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, yang membuat Pasar Wit-Witan, sebuah pasar kuliner tradisional di bawah pepohonan. Idenya sederhana tapi sangat menarik dan selalu penuh pengunjung. Bisa dijadikan referensi bagi desa-desa lainnya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, para kepala terpilih juga hadir bersama dengan pasangan masing-masing (istri kepala desa.
"Kenapa hari ini saya mengundang lengkap suami dan istri? karena peran pendamping kepala desa baik istri maupun suami sangat penting dalam mendukung kesuksesan dalam memimpin. Maka saya minta agar suami istri bisa saling bersinergi dan memberi dukungan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di desa," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019