Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengatakan bahwa program pelatihan vokasi Indonesia bekerja BP Jamsostek bermanfaat untuk mengurangi angka pengangguran.

"Melalui vokasi diharapkan dapat memberikan peluang baru bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami PHK serta membantu perusahaan dalam memperoleh karyawan dengan keahlian yang siap pakai dan sesuai kebutuhan dunia kerja," katanya di sela kegiatan pelatihan vokasi Indonesia bekerja kelas administrasi perkantoran di Aula UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya, Kamis.

Senada dengan itu, Dodo Suharto selaku Deputi Direktur Wilayah BP Jamsostek Jawa Timur, menjelaskan pelatihan vokasi ini memberikan peluang baru bagi peserta yang mengalami PHK.

"Kami memberikan solusi mengatasi pengangguran khususnya bagi peserta yang mengalami PHK dan sudah nonaktif dan atau sudah mengambil JHTnya dengan mengadakan pelatihan vokasi Indonesia bekerja," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Guguk Heru Triyoko, kepala Cabang BP Jamsostek Surabaya Darmo, menjelaskan peserta pelatihan vokasi kelas pertama administrasi perkantoran bekerja sama dengan UPT BLK Surabaya adalah 16 orang.

"Tiga tujuan BP Jamsostek memberikan pelatihan vokasi adalah untuk job matching (re-skilling), job Re-training (up-skilling) dan job shifting," katanya.

Sampai dengan periode Oktober 2019, Kantor Cabang Surabaya Darmo sudah membayarkan 12.445 klaim jaminan hari tua dengan total pembayaran Rp170,07 miliar.

"Jumlah tersebut akan berpengaruh terhadap penambahan unemployment rate di Indonesia. Program Vokasi ini diharapkan akan membantu mengatasi masalah pengangguran di Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, untuk program vokasi itu, pihaknya bekerja sama dengan dua vendor penyelenggara pelatihan yaitu UPT UPT Balai Latihan Kerja Surabaya dan PT Alkon Rainindo.

"Kami berharap, pelatihan yang diberikan itu bisa membantu para pekerja yang ada saat ini," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019