Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, mengerahkan tenaga juru pemantau jentik (jumantik) menyusul akan datangnya musim hujan di wilayah kabupaten setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu menjelaskan tenaga jumantik itu posisinya berada di masing-masing desa sehingga mudah untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk.

"Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah," ucapnya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi terjadinya penyakit demam berdarah pihaknya juga meminta masyarakat untuk menguras, menutup dan juga mengubur benda-benda yang bisa menampung air.

"Karena pada dasarnya nyamuk demam berdarah itu lebih suka genangan air yang bersih untuk berkembang biak," katanya.

Ia mengatakan, kalaupun satu saja ditemukan jentik nyamuk, itu artinya di tempat tersebut sangat cocok bagi perkembanganbiakan nyamuk demam berdarah.

"Ini yang harus diantisipasi, terlebih lagi di Kabupaten Sidoarjo akan memasuki musim hujan, seperti halnya daerah lain di Jawa Timur," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo Jawa Timur menyatakan jika saat ini sebagaian daerah di Provinsi Jawa Timur sudah memasuki masa peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, menjelaskan saat ini memang masih akhir dari fase musim kemarau.

"Namun demikian, sebagian daerah di Jawa Timur sudah memasuki masa peralihan musim. Ini sesuai dengan prediksi musim," katanya.

Ia menjelaskan, pada saat peralihan musim seperti ini ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh masyarakat terkait dengan hal itu.

"Di antaranya adalah potwnsincuava ekstrim seperti hujan sesaat, petir angin kencang," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019